:
Oleh Tri Antoro, Senin, 4 Januari 2016 | 14:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 480
Jakarta, InfoPublik - Serapan anggaran belanja negara yang terealisasi mencapai 91,2 persen atau Rp1.820 triliun dari pagu APBN-P 2015 sebesar Rp1.984,1 triliun.
"Realisasi tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat yang menyampaikan realisasi anggaran jatuh dibawah 80 persen," ujar Presiden Joko Widodo pada saat Rapat Perdana Kabinet Tahun 2016, Jakarta, Senin (4/1).
Dari sisi pendapatan negara, realisasi yang tercatat adalah Rp 1.491,5 triliun dari penerimaan pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), atau 84,7 persen dari sasaran dalam APBN-P 2015, yang sebesar Rp 1.761,6 triliun.
"Dari sektor penerimaan pajak dan non pajak mencapai Rp 1.491 triliun. Mempengaruhi defisit yang bergeser pada pada angka 2,8 persen dengan dugaan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) mencapai Rp 10,8 triliun," tuturnya.
Joko Widodo menambahkan, dengan inflasi yang mencapai 3,3 persen di tahun 2016 merupakan hal yang cukup baik. Sementara diproyeksi pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,7-4,8 persen.
"Pertumbuhan ekonomi ini kalau dibandingkan dengan negara lain juga sudah sangat cukup baik, karena negara lain turun 1,5 persen, ada yang 2 persen dan 3 persen minusnya dari tahun sebelumnya," pungkasnya.