Masyarakat Diimbau Antisipasi Dampak Pemindahan Jalur KA

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 13 Agustus 2018 | 12:10 WIB - Redaktur: Juli - 905


Jakarta, InfoPublik - Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jakarta dan Banten Yusrizal menyatakan, penonaktifan sementara jalur 6 dan 7 (Switch Over II) Stasiun Manggarai dalam rangka penyelesaian pembangunan proyek Double-double Track (DDT) paket A stasiun Manggarai - Jatinegara phase I- 2018 berjalan sukses.

"Untuk sementara waktu, pelayanan KRL Bogor Line dan juga KA Komuter Bandara dipindahkan ke jalur 8, 9 dan 10," jelas Yusrizal, Minggu (12/8) malam.

Setelah perpindahan tersebut, Kemenhub akan kembali melaksanakan penyelesaian tahapan pembangunan Stasiun Manggarai di jalur 6 dan 7 eksisting.

Nantinya, pada akhir 2020, direncanakan seluruh pembangunan konstruksi DDT Paket A dan B (Dipo Cipinang dan jalur DDT stasiun Jatinegara-Cikarang) akan selesai. Apabila telah resmi beroperasi, Stasiun Manggarai akan menjadi Stasiun Sentral KA yang modern.

VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa mengemukakan, pelaksanaan pemindahan jalur tersebut berdampak pada perubahan pola operasi KRL Bogor Line, yaitu bertambahnya waktu perjalanan KRL sekitar 5 - 10 menit. Sebagai contoh, waktu perjalanan KRL lintas Bogor - Jakarta Kota dari yang semula 1 jam 55 menit menjadi 2 jam atau 2 jam 5 menit. 

"Kami mengharapkan pengertian masyarakat pengguna jasa KRL atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan hingga penyelesaian Pembangunan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Central yang modern. Untuk itu, Pemerintah bersama PT KAI DAOP I, operator KRL, serta PT KCI mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan waktu perjalanannya ketika menggunakan KRL, terutama pada lintas Bogor Line," ujar Eva. 

Lebih lanjut Yusrizal menjelaskan, ketika selesainya pembangunan Stasiun Manggarai ini, akan ada pemisahan jalur kereta api, yaitu antara kereta api jarak jauh, kereta api commuter jabodetabek dan kereta api bandara. 

Selain itu, Stasiun Manggarai juga akan dibangun menjadi tiga lantai. Dimana lantai 1 terdiri dari jalur KA Bekasi line 4 jalur dan KA Bandara 4 jalur, dengan peron 12 stamformasi. Lantai 2 terdiri dari, layanan penumpang (Concourse) dengan luas kurang lebih 9.108 m2, kapasitas kurang lebih 17.800 orang dengan dilengkapi lift dan escalator bagi para difabel, serta lantai 3 terdiri dari jalur KA Antar Kota 6 jalur, dan Bogor line 4 jalur, dengan peron 12 stamformasi.