Kemenpar Koordinasi Penanganan Wisatawan Pasca Gempa di NTB

:


Oleh Untung S, Selasa, 7 Agustus 2018 | 01:00 WIB - Redaktur: Juli - 500


Lombok, InfoPublik - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Tim Crisis Center (TCC) terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penanganan wisatawan, pasca bencana gempa bumi yang terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8).

Pada Senin (6/8) tim TCC Kemenpar yang dipimpin Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar Guntur Sakti telah tiba di Lombok untuk memberikan dukungan layanan informasi untuk wisatawan, serta memastikan layanan akomodasi dan transportasi untuk wisatawan tertangani dengan baik, khususnya terkait Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas (3A).

Gerak cepat Kemenpar ini juga sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para wisatawan yang sedang berada di Lombok saat gempa bumi terjadi.

Kemenpar telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT. Pelni, dan TNI dalam pelaksanaan evakuasi wisatawan di Lombok, khususnya di Kepulauan Gili (Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno).

Kemenhub telah mengerahkan enam kapal untuk membantu evakuasi korban gempa Lombok, di antaranya tiga KMP Dharma Rucitra, dan tiga Kapal Dharma Kencana yang membantu evakuasi wisatawan di Kepulauan Gili.

Selain itu, Evakuasi juga dilakukan dengan mengarahkan empat kapal Polda, tiga kapal Pelni, dua kapal Mabes Polri dan dua kapal TNI AL.

Kemenpar juga telah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia yang telah menambah extra flight, dan mengganti aircraft yang lebih besar pada dua penerbangan hari ini guna melayani wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang terjebak di Lombok.

Bandara Internasional Lombok juga akan beroperasi selama 24 jam untuk mengantisipasi penambahan pesawat ke mancanegara.

Kemenpar berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB yang telah menjadikan Kantor Dinas Pariwisata Lombok sebagai posko pelayanan wisatawan.

Selain itu, melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Kemenpar telah menyediakan lima unit bus untuk evakuasi wisatawan ke tempat yang telah diatur oleh tim Angkatan Laut dan dari Gili Terawangan, sejumlah 1.870 orang sudah dapat diangkut ke Pelabuhan Bangsal. Terpantau hingga pukul 14.30 WITA, 358 wisatawan yang terdiri dari 208 wisman 150 wisnus telah dievakuasi.