Pemkab Bandung Gratiskan Pengusaha Bangun Wisata Nomadik

:


Oleh Untung S, Senin, 6 Agustus 2018 | 02:03 WIB - Redaktur: Juli - 802


Bandung, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, siap membantu pengusaha di sektor pariwisata untuk membangun wisata nomadik dengan memanfaatkan potensi daya tarik wisata alam berupa hutan, danau, gunung, dan perkebunan. Pemkab Bandung memberikan izin secara gratis.

Kabupaten Bandung memiliki daya tarik alam yang besar untuk dikembangkan sebagai wisata nomadik. Namun, dalam hal penggunaan lahan harus bekerja sama dengan pengelolanya yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD).

"Kami siap membantu pengusaha untuk memanfaatkan potensi alam tersebut menjadi obyek wisata yang menarik tetapi tetap mengedepankan konservasi alam dan mensejahterakan masyarakat setempat,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Bandung H. Agus Firman Zaeni dalam keterangan resmi yang diterima InfoPublik, Minggu (5/8).

Agus Firman Zaeni mengatakan, Disparbud Kab Bandung siap memberikan rekomendasi kepada pengusaha wisata nomadik sehingga memudahkan untuk melakukan kerjasama dengan pihak Perum Perhutani, PTPN dan BKSD.

“Ini telah kami buktikan ketika pengusaha membangun Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey ini. Kami beri izin gratis. Tanpa uang untuk sebatang rokok pun,” katanya.

Ia juga mengatakan, meskipun dalam usaha itu restribusi maupun uang PNBP tidak masuk ke Pemkab, namun multiplier dari kegiatan pariwisata itu sangat besar dalam penciptaan lapangan kerja maupun kesejahteraan karena wisatawan yang datang membelanjakan uangnya langsung kepada masyarakat setempat.

Dari hasil pertemuan dengan Perum Perhutani yang difasilitasi oleh Kemenpar di Yogyakarta baru-baru ini, disepakati bahwa Perhutani akan mempermudah investor yang ingin membangun wisata nomadik yang lokasinya di Kabupaten Bandung relatif banyak dan menarik.  

Sementara itu pengelola Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey Lutfi Naufal mengatakan, kemudahan perizinan yang diberikan oleh Disparbud Kabupaten Bandung sangat membantu dalam kelancaran usaha pariwisata ini.

“Kami menjadi mudah menyakinkan pada Perhutani dan PTPN dalam mengelola glamour camping (Glamping) di lahan mereka. Yang terpenting konsepnya jelas terutama dengan mengutamakan konsep pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat. Di Glamping Lakeside Rancabali Ciwidey yang kami mulai sejak 2016 ini banyak mempekerjakan keluarga karyawan perkebunan,” kata Lutfi Naufal.

Kepala Biro Komblik Kemenpar Guntur Sakti mengatakan, nomadic tourism dan digital destination merupakan program unggulan Kemenpar.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menilai nomadic tourism memiliki value ekonomi tinggi dan treatment-nya juga relatif mudah sehingga menarik para pelaku industri pariwisata untuk mengembangkan bisnis ini terutama untuk aksesibilitas dan amenitasnya karena konsep ini cepat memberikan keuntungan komersial.

"Kemenpar akan mengembangkan nomadic tourism di empat destinasi prioritas yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur yang nantinya akan menjadi pilot project,” kata Guntur Sakti.