Presiden Jokowi Tinjau Penanganan Korban Gempa Lombok Timur

:


Oleh Untung S, Jumat, 3 Agustus 2018 | 09:52 WIB - Redaktur: Juli - 445


Lombok, InfoPublik – Presiden RI Joko Widodo turun langsung ke lapangan, untuk memastikan proses penanganan bencana pasca gempa 6,4 skala richter (SR) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung cepat, aman dan lancar.

Presiden Jokowi mendarat di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, NTB Senin (30/7). Ia menyampaikan rasa duka bagi korban bencana gempa yang terjadi pada Minggu, 29 Juli 2018, sekitar pukul 05.47 WIB.

"Kita ingin mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ini, terutama bagi korban yang meninggal. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT dan diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujar Presiden di lokasi.

Presiden Joko Widodo juga memastikan penanganan bagi para korban gempa berjalan dengan cepat dan baik, dan mengecek bantuan pembangunan rumah korban gempa yang roboh maupun rusak berat.

Presiden akan memberikan bantuan yang mendesak dibutuhkan masyarakat, seperti fasilitas umum, sekolah dan rumah ibadah, dan memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan perbaikan.

"Rumah-rumah yang roboh terutama yang rusak berat masih dalam proses verifikasi di kelurahan dan kecamatan. Nanti akan dikeluarkan oleh gubernur mengenai jumlah semuanya berapa, dan segera paling lambat besok pagi, sesuai permintaan dari masyarakat, diberikan uang agar bisa dibangun rumah ini kembali," ucap Presiden.

Kepala Negara juga sempat berdialog langsung dengan sejumlah warga yang mengalami kerusakan tempat tinggal. Dari hasil pengamatan itu, mayoritas warga membutuhkan bantuan pembangunan rumah kurang lebih Rp 50 juta untuk tiap kepala keluarga.

"Tadi saya sudah bertanya kalau bangun lagi habisnya berapa, rata-rata Rp 50-an juta. Nanti akan dibantu per rumah kira-kira Rp50-an juta dan akan segera ditindak lanjuti oleh Kepala BNPB, disupervisi oleh Kementerian PU, dan diawasi oleh gubernur serta bupati," kata Presiden Jokowi.

Saat pemulihan bencana berjalan, kata Presiden, warga akan dibantu oleh Kodam setempat. Juga tenaga bantuan dari Mabes TNI, dan akan disupervisi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Saya kira ini kerja sama semua," tutur Presiden Jokowi yang sedikit melegakan warga yang sedang berduka.

Presiden Jokowi juga memastikan bahwa penanganan terhadap sejumlah pendaki gunung yang saat gempa terjadi sedang berada dalam pendakian Gunung Rinjani telah dilakukan. Sejumlah tim dari berbagai lembaga pemerintahan telah melakukan evakuasi terhadap para pendaki itu.

"Pendaki yang di Rinjani sudah diproses kemarin oleh Basarnas, BNPB, dan TNI semua bekerja sama semoga nanti segera bisa selesai semua," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga langsung bergerak dan mengaktivasi Tim Crisis Center Kemenpar. Pengalaman penanganan erupsi Gunung Agung Bali lalu menjadi modal untuk diterapkan di Lombok.

“Pertama, kami turut berduka kepada para korban. Termasuk wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di atas Gunung Rinjani,” ucap Menpar Arief Yahya, kepada wartawan di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (31/7).

Pihaknya telah menunjuk Kepala Dinas Provinsi (Kadisprov) NTB dan Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok untuk memimpin proses penanganan korban wisatawan yang sedang berlibur dan terjebak di Rinjani.

"Kami juga menurunkan Foodtruck Poltekpar Lombok untuk menyiapkan makanan dan menjemput mereka di Sembalun,” jelas Menpar Arief.

Selain itu, bagi wisatawan yang belum bisa pulang kembali ke tanah air mereka, beberapa hotel juga sudah menggunakan SOP yang sama dengan Bali, yakni, siap menampung para wisatawan untuk sehari dengan free of charge alias gratis, dan selanjutnya memberi diskon terbaik, dari 75 persen sampai maksimal 50 persen.

“Kami juga akan mengantarkan wisatawan itu sampai ke terminal terdekat dari Lombok, seandainya mereka belum bisa terbang dari Lombok International Airport (LIA). Bisa ke Denpasar, Banyuwangi, atau Surabaya, dan gratis. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Kedutaan Negara-negara yang warganya ikut menjadi korban bencana itu,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Ia juga menegaskan, bahwa ketika terjadi bencana alam seperti ini, maka pihaknya harus memberikan informasi yang jelas, lengkap dan faktual kepada publik. Termasuk di negara tempat mereka berasal. Semua channel media yang menjadi mitra Kemenpar juga akan digunakan untuk menyampaikan pesan itu.

Kadisprov NTB Lalu Faozal juga menggelar rapat dengan Dubes Thailand dan tim untuk membahas teknis mengantar wisman khususnya dari Thailand dari Lombok. Rencananya, rombongan Dubes Thailand akan berangkat dan didampingi tim Pariwisata ke Sembalun sekitar jam 12.30 siang, 30 Juli 2018 ini. Bandara Lombok sendiri, kondisinya masih normal dan beroperasi seperti biasa. (Jul)