Kesiapsiagaan Kemenkes Menghadapi Potensi Virus Corona

:


Oleh Wisnubro, Kamis, 23 Januari 2020 | 12:00 WIB - Redaktur: Admin - 476


JPP JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) baru-baru ini telah melansir virus Corona yang menyebabkan sesak pernapasan akut (pneumonia) kemungkinan akan meluas di China dan negara lain, dan mendesak negara-negara menjalankan usaha pencegahan lewat fasilitas-fasilitas kesehatan.

WHO mengukuhkan ada 278 penderita, termasuk enam orang yang meninggal. Dua dari enam orang itu terdapat di China dan empat lainnya di Thailand, Jepang dan Korea Selatan. Kota Wuhan, China yang disebut sebagai pemicu wabah virus Corona tersebut telah diisolasi pemerintah setempat.

Menyikapi dampak virus tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dan menangani kemungkinan penyebaran virus Corona atau Novel Coronavirus (nCov) ke wilayah Indonesia.

"Pertama, Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, laboratorium, termasuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di pintu masuk negara, baik itu dari bandara, pelabuhan maupun pos lintas darat negara," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Dr R. Vensya Sitohang dalam Jumpa Pers Update nCov di Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/01/2020).

Ia mengatakan Direktorat Jenderal Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Ditjen Fasyankes) Kemenkes telah mengingatkan 100 rumah sakit yang sudah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi emerging agar membuat kesiapan penanganan.

Kemudian, Kemenkes juga menyiapkan 860 set alat pelindung diri, 12.322 masker N95 dan 35 ribu health alert card sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap kemungkinan penyebaran virus.

Selain itu, Kemenkes juga, katanya, mendukung kesiapsiagaan yang dilakukan petugas di pintu masuk negara dan melindungi para petugas dari kemungkinan penularan virus tersebut. "Mereka juga harus dilindungi dengan berbagai alat, jangan sampai mereka menjaga negara, tetapi terkontaminasi," katanya.

Kemenkes sudah melakukan pemeriksaan di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik melalui pergerakan darat, laut dan udara. "Ini logistik sudah siap," katanya.

Kemenkes, katanya lebih lanjut, telah menyiapkan juga 195 alat pendeteksi di 135 pintu masuk negara, selain juga menyiapkan laboratorium untuk penelitian. "Laboratorium pusat di litbang juga sebagai laboratorium rujukan itu juga sudah siap," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno Hatta Dr. Anas Maruf mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penemuan kasus penyebaran virus nCov tersebut di Indonesia.

Namun demikian, KKP tetap mewaspadai kemungkinan penyebarannya ke Indonesia mengingat belum adanya pembatasan terhadap penerbangan langsung dari Kota Wuhan, Tiongkok, ke Bali.

"Kita sudah meningkatkan kewaspadaan karena kita tahu beberapa kasus sudah ditemukan tidak hanya di Wuhan tetapi juga di Beijing, Guangzhou, Shanghai, dan sebagainya. Artinya penerbangan dari Tiongkok ke seluruh Indonesia perlu kita waspadai," katanya.

Bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan KKP, katanya, antara lain adalah melakukan screening suhu dan pengamatan sindrom.

"Mengamati kalau ada orang yang sakit. Mungkin tidak demam tapi dia batuk, sesak napas. Nah, itu kita periksa," katanya.(kes)