Hal yang Perlu Dicurigai Terinfeksi nCov

:


Oleh Putri, Rabu, 22 Januari 2020 | 10:15 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 283


Jakarta, InfoPublik - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengatakan di Kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu terjadi gangguan pernapasan (pneumonia) dan penyebabnya adalah novel Coronavirus (2019-nCoV).

Yaitu jenis virus baru yang satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS. Anung meminta Warga Negara (WN) Indonesia atau WN Asing  yang datang atau pergi ke negara terindikasi, untuk diminta dilaporkan atau memantau jika terjadi keluhan dan diharapkan disampaikan kepada otoritas kesehatan yang ada.

Seperti yang dikutip InfoPublik, Selasa (21/1), Kementerian Kesehatan membagikan informasi mengenai hal yang perlu dicurigai terinveksi nCoV, yaitu penderita Infeksi saluran pernapasan akut berat (Severe Acute Respiratory Infection/SARI), dengan riwayat demam dan batuk serta penyebab yang belum pasti.

Kemudian memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala. Lalu, seseorang yang sakit dengan gejala klinis yang tidak biasa, kemudian terjadi penurunan kondisi umum mendadak meskipun telah menerima pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat perjalanan.

Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ringan atau berat, yang dalam 14 hari sebelum timbulnya penyakit, telah terpajan dengan kontak erat dengan kasus positif infeksi nCoV. Mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan di negara-negara terjangkit nCoV.

Mengunjungi atau bekerja di pasar hewan di Wuhan, Cina dan  riwayat kontak dengan hewan (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di negara terjangkit nCoV pada hewan atau pada manusia akibat penularan hewan (zoonosis).

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Ma’ruf menyarankan kepada masyarakat Indonesia yang berada di Wuhan untuk menghindari wilayah yang menjadi penyebaran penyakit akibat nCoV.

“Untuk masyarakat diimbau menghindari kontak yang diduga menderita nCoV, berperilaku hidup bersih dan sehat, dan jika sakit segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan,” kata dr. Anas.