Kemenkes Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Keluar Masuk Negara

:


Oleh Putri, Rabu, 22 Januari 2020 | 10:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 324


Jakarta, InfoPublik - Pada 31 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020 di Kota Wuhan, Cina, dilaporkan 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit. Sebanyak tujuh orang dalam kondisi kritis dan dua orang meninggal pada tanggal 16-17 Januari 2020.

Saat ini sudah diketahui penyebabnya adalah novel Coronavirus (2019-nCoV) yaitu jenis virus baru yang satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS. Khawatir virus tersebut menyebar ke Indonesia, maka Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyiapkan termoscanner di 135 pintu keluar masuk negara Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono seperti yang dikutip InfoPublik Selasa (21/1) mengatakan sebanyak 135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan termoscanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kalau ada orang dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka posturnya terlihat berwarna merah pada termoscanner,” kata Anung.

Selain itu lanjut Anung, bandara-bandara di seluruh Indonesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari Cina, meningkatkan kewaspadaan di antaranya dengan mengaktifkan thermal scanner, memberikan health alert card, dan KIE pada penumpang.

Anung juga meminta Warga Negara (WN) Indonesia atau WN Asing  yang datang atau pergi ke negara terindikasi, untuk diminta dilaporkan atau memantau jika terjadi keluhan dan diharapkan disampaikan kepada otoritas kesehatan yang ada.

Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, dr. Anas Ma’ruf mengatakan semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner. Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai.

“Jika ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya,” kata dr. Anas.