AIS Forum, Kerja Sama Kongkret Atasi Tantangan dan Permasalahan Pembangunan Kelautan

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 18 September 2023 | 21:03 WIB - Redaktur: Untung S - 84


Jakarta, InfoPublik - Archipelagic and Island States (AIS) Forum, adalah platform kerja sama konkret yang dibentuk untuk mewadahi negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia guna bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Sora Lokita, pada Konferensi Pers Persiapan dan Pendaftaran Media  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 yang dilaksanakan secara daring pada Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (18/9/2023).

Ia menjelaskan, AIS Forum merupakan sebuah inisiatif murni dari Indonesia sebagia bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan pembangunan di masa depan khusus di negara-negara pulau dan kepulauan di dunia.

“Dalam konteks isu-isu kelautan secara global lewat AIS forum, Indonesia membuktikan kepemimpinannya dalam sebuah gerakan yang kongkret dalam menhadapi berbagai permasalahan membangun penduduk di negara pulau dan kepulauan. Di dalam AIS Forum ada kesamaan geografis yaitu sebagai negara kepulauan,” jelas Sora Lokita.

Sora memaparkan, dalam sejarah, Indonesia tidak pernah ketinggalan soal isu kelautan. Dahulu dalam menyusun konvensi pada 1982 Indonesia merupakan salah satu leader yang berhasil menggoalkan prinsip negara kepulauan.

Menurutnya, dalam AIS Forum itu peran Indonesia sesuai dengan visi Presiden Jokowi bagaimana Indonesia memimpin diskusi kelautan yang berkelanjutan.

KTT AIS Forum berprinsip untuk merangkul serta bekerja sama dengan seluruh negara pulau dan kepulauan, serta dengan konkret membuat program yang berasal dari kepentingan masyarakat.

Kata Sora lagi, sementara ini dipastikan akan ada 51 negara pulau dan kepulauan yang berpartisipasi pada KTT AIS Forum pertama pada 11 Oktober 2023 mendatang di Bali.

“Indonesia dilihat memiliki banyak best practices, kita tidak mau menyimpan hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi kita ingin membuat gerakan global di mana solusi atas permasalahan negara pulau dan kepulauan bisa kita gerakan dari penjuru dunia. Harapannya gerakan itu jadi lebih masif dan akhirnya negara pulau dan kepulauan dapat menghadapi tantangan bersama-sama,” tuturnya.

Sora menegaskan, melihat penting adanya solusi atas permasalahan dari negara pulau dan kepulauan, maka target KTT AIS Forum, yakni sebagai wadah aspirasi dan harapan-harapan yang mengutamakan kepentingan masyarakat di negara pulau dan kepulauan itu sendiri.

Menurutnya, lagi AIS Forum bukan sekedar talkshow, AIS Forum adalah sebuah forum di mana Indonesia memimpin sebuah gerakan yang kongkret, bukan sekedar menghiasi dunia dalam ruang diskusi saja tetapi juga melakukan sebuah ha yang berdampak langsung kepada usaha bersama  mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh berbagai negara pulau dan kepulauan.

"Banyak sekali program-program sudah kita lakukan dari mulai yang kecil. Seperti restorasi mangrove yang bukan sekedar memikirkan blue ekonomi, tapi juga menyikapi dampak perubahan iklim dan mempersiapkan tata kelola pemerintahan yang baik hingga keberlanjutan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya kelautan," ungkapnya.