: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Agus Siswanto Infopublik.id)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 10 April 2024 | 13:15 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 255
Jakarta, Infopublik - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan banyaknya jamaah yang hadir Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Istiqlal menjadi titik balik melebur perbedaan di masyarakat usai Pemilu 2024.
“Menjadi keberkahan bagi kita semua dan keberkahan bagi Indonesia. Hal ini menjadi wujud memperkokoh persatuan kita semua sebagai bangsa Indonesia setelah melalui kontestasi politik yang luar biasa. Mudah-mudahan ini menjadi titik balik dari semua dari perbedaan kita,” jelas Yaqut, usai melaksanakan Salat Ied, Rabu (10/4/2024).
Pada kesempatan tersebut Yaqut tak lupa mengucapkan selamat merayakan Idulfitri untuk semuanya, seluruh masyarakat muslim se-Indonesia.
Yaqut juga menerangkan jamaah yang melakukan Shalat Ied di Masjid Istiqlal hari ini merupakan jumlah paling banyak sepanjang kepemimpinan Imam Besar Nasaruddin Umar.
Sementera itu, saat yang sama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga menambahkan jika momen Idulfitri harus dijadikan semua pihak harus saling memaafkan. Termasuk dalam hal perbedaan politik saat Pemilu 2024 lalu.
"Politik sudah selesai, kalau kemarin kita sama-sama ada perbedaan pilihan, ada tutur kata yang mungkin kurang pas, tidak berkenan, ya di hari Idulfitri ini kita harus saling memaafkan, membukakan diri, menjaga kekompakan bangsa. Hal ini demi negara yang jauh lebih baik lagi ke depannya," ujar Bahlil.
Sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju yang ikut Salat di Masjid Istiqlal antara lain, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Sementara itu ada juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Selain menteri juga ada beberapa duta besar negara sahabat yang beragama Islam.