:
Jakarta, InfoPublik - Lebaran 2023 yang jatuh pada Sabtu (22/4/2023) telah berlalu hampir satu pekan. Meski begitu, suasana gembira merayakan hari raya yang ditandai dengan Salat Idulfitri (Id), lalu acara kumpul keluarga itu tetap aktual dikenang bagi mereka yang merayakannya. Tidak terkecuali bagi Nuraina Islami.
Remaja putri warga Sukabumi yang sudah empat tahun merantau sebagai pelajar di Fakultas Komunikasi di International Islamic University of Malaysia (IIUM) itu, lebaran sungguh sangat berarti. “Meski jauh dari keluarga, saya sangat menikmati waktu liburan Idul Fitri,” ujar putri asal Jogyakarta yang biasa disapa Aina itu kepada www.infopublik.id, Rabu (26/4/2023)
Menurut Aina, selama bulan puasa dan diakhiri lebaran di Malaysia, suasananya tidak semeriah di tanah air. Jika dibanding di Yogyakarta misalnya, sangat berbeda dari sisi keramaiannya. “Di Indonesia, suana lebaran nya sangat terasa di seluruh kota. Semua orang-orang bersenang-senang merayakan malam takbiran, dan perayaan ramadan lainnya dengan membuat berbagai macam acara ramadan. Ditambah lagi, saya bisa pulang kampung (mudik) dan bertemu seluruh keluarga besar saya,” jelas Aina yang bersama saudari kembarnya Aini tengah berjuang merampungkan pendidikannya di IIUM.
Di Malaysia, Aina merasa, suasana lebaran kurang meriah. Terlebih bagi pelajar perantau seperti dirinya. Para pelajar perantau, hanya bisa merayakan lebaran bersama teman-teman senasib alias teman kuliah yang tidak sempat pulang ke negara asal.
Mereka membuat acara sendiri yang membuat keseruan lebaran tercipta. Misalnya, teman-teman kampus menampilkan budaya-budaya dari negara masing-masing. Pelajar asal middle east misalnya menggelar tari-tarian khas negaranya. Kegiatan bazar makanan dari berbagai negara juga digelar. Pedsgang ikut gabung, menawarkan abaya dan barang-barang bernuansa lebaran lainnya.
“Dikarenakan universitas saya merupakan universitas international, saya bisa melihat bagaimana orang-orang dari negara luar berpakaian dengan baju adat mereka dan hal lainnya dari negaranya masing-masing,” jelas Aina.
Bagaimana dengan pelajar Malaysia? Atau warga Malaysia sendiri? “Saat lebaran, saya tidak melihat banyak keramaian di jalan, ataupun rumah-rumah dan apartemen. Warga Malaysia merayakan lebaran di rumah masing-masing atau di dalam mall,” jelasnya.
Lalu, adakah tradisi mudik? Tradisi mudik sejatinya tidak hanya ada di Indonesia. Sejumlah negara, termasuk Malaysia, juga melakukan tradisi mudik, meski tujuan dan momennya berbeda.
Mengutip Abdul Hamid Arribathi dan Qurotul dalam artikel jurnal berjudul “Mudik dalam Perspektif Budaya dan Agama (Studi Realistik Perilaku Sumber Daya Manusia), ada lima negara yang menerapkan tradisi mudik. Yakni, China, Turki, India, Malaysia, dan Arab Saudi.
China merupakan negara yang memiliki penduduk muslim. Populasi Muslim biasanya tinggal di Xinjiang dan Yunnan. “Kedua kota itu selalu merayakan lebaran dengan meriah,” jelas Abdul Hamid seperti diunggah di situs republika.co.id.
Sejumlah peneliti, tradisi mudik di China tidak hanya dilakukan saat lebaran saja. Saat festival Imlek, aktivitas mudik ke desa dengan arus terpadat terjadi di sana. Saat itu suasananya jauh lebih semarak ketimbang Idulfitri.
Bayram adalah tradisi mudik di Turki saat Idulfitri atau dikenal dengan Bayram. Sedangkan di India, semarak arus mudik Idulfitri juga terjadi, meski tidak semerish mudik di masa "Festival of Lights alias Dilwali".
sedangkan di Malaysia yang mayoritas warganya muslim, jelas merupakan negara yang juga melakukan mudik saat Lebaran. Hal itu wajar mengingat Malaysia masih mirip dengan Indonesia sehingga budayanya hampir sama. Sehingga, kemeriahan saat mudik Lebaran sangat terasa, ujarnya.
Menurut Abdul Hamid Arribathi dan Qurotul, pekerja migran di Malaysia adalah warga negara yang merantau ke kota untuk bekerja. Satu hal yang pasti, pembeda tradisi mudik di Malaysia dan Indonesia adalah istilahnya. Mereka lebih akrab dengan istilah "Balik Kampung" daripada mudik atau pulang kampung.
Tradisi mudik juga dilakukan umat Islam di Arab Saudi jelang Idulfitri. Hal itu harus dilakukan mengingat mayoritas penduduk negara ini beragama Islam.
Perayaan Idulfitri di Arab Saudi selalu sangat meriah. Setiap kabupaten biasanya mengadakan festival yang menampilkan pertunjukan teater, pertunjukan musik, dan kesenian lainnya. Keluarga yang melakukan perjalanan akan pulang kampung sedangkan anggota keluarga yang berdiam diri di rumah akan mendekorasi rumahnya dan menyiapkan berbagai hidangan khas Lebaran.(*)
Foto: Warga bersiap mudik saat lebaran 2023 (dok. www.indonesia.go.id)