Apresiasi untuk KKHI Madinah dari Kemenkes Arab Saudi

:


Oleh Putri, Sabtu, 8 Juli 2023 | 06:24 WIB - Redaktur: Untung S - 145


Jakarta, InfoPublik - Indonesia termasuk negara yang mendapatkan apresiasi sebagai negara yang sudah baik dalam penerapan pada prosedur yang diminta oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi.

Hal tersebut disampaikan Kasie Daerah Kerja Madinah Thafsin Alfarizi saat mengikuti Sosialisasi dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Misi Kesehatan Haji Luar Negeri undangan Kemenkes Arab Saudi kluster Madinah pada Rabu (5/7/2023).

“Alhamdulillah, Indonesia termasuk negara yang diapresiasi oleh Kemenkes Arab Saudi karena sudah baik dalam penerapan penyelenggaraan kesehatan haji sesuai prosedur yang diminta," kata Alfarizi melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Jumat (7/7/2023).

Pada forum ini juga, kata Alfarizi sangat bermanfaat untuk menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi KKHI Madinah selama penyelenggaraan kesehatan haji tahun ini seperti kendala dalam proses rujukan jemaah haji sakit ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Harapannya dengan pertemuan itu, penyelenggaraan kesehatan haji di Kota Madinah khususnya dapat berjalan lebih optimal.

Selain Indonesia, Kemenkes Arab Saudi klaster Madinah juga mengundang beberapa penyelenggara kesehatan haji di Madinah seperti Malaysia, Mesir, Pakistan, Turki, Afghanistan, India, Jordania, Sudan, dan Bangladesh.

Pertemuan itu bertujuan untuk menguatkan kerja sama, koordinasi, dan pelaporan penyelenggaraan kesehatan haji khususnya di Kota Madinah. Selain itu, untuk menambah jejaring kerja bagi KKHI Madinah serta membagi best practise antar negara.

General Manager Kemenkes Arab Saudi kluster Madinah Abdullah Al-Qarafi menyampaikan beberapa temuan selama penyelenggaraan kesehatan haji yang dilaksanakan oleh berbagai negara, yaitu klinik kesehatan masing-masing negara umumnya kondisinya penuh jemaah haji sakit

Kemenkes Arab Saudi juga menyoroti belum patuhnya penyelenggara kesehatan haji dari mancanegara untuk mengirimkan kasus penyakit menular potensial wabah yang diwaspadai, meskipun tidak ada kasus (daily zero reporting).

Lebih lanjut pada pertemuan itu dijelaskan juga pelayanan kesehatan Arab Saudi pada musim haji dan sistem rujukan di RSAS Madinah, pencatatan dan pelaporan penyakit menular potensial wabah, dan penanganan limbah medis menular, prosedur rujuk jemaah haji di RSAS Madinah, hingga prosedur penanganan limbah medis.

Alfarizi menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan laporan mengenai penyakit menular potensial wabah melalui Link QR code yang disampaikan oleh Kemenkes Arab Saudi.

"Rencananya mulai 10 Juli ini, pelaporan akan dimulai Kembali menunggu jemaah haji gelombang dua tiba di Madinah," kata Alfarizi.

Foto: Kemenkes