Kerjasama dengan BRI, BPKH Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji 2024

: Foto: Dok. BPKH


Oleh Isma, Senin, 22 April 2024 | 13:15 WIB - Redaktur: Untung S - 406


Jakarta, InfoPublik - Bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Badan Pengelola keuangan Haji (BPKH) telah menyiapkan uang saku (living cost), untuk jemaah haji sebesar SAR 159.990.000 atau sekitar Rp665 miliar.

Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati mengatakan Badan Pengelola Keuangan Haji memiliki kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan penyediaan Keuangan Haji yang setara dengan kebutuhan dua kali biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.

"Dalam komponen biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji, untuk tahun 1445H/2024M, Pemerintah dan DPR telah menetapkan bahwa didalamnya adalah termasuk komponen untuk biaya living cost bagi jemaah haji dan BPKH diamanahkan untuk melakukan penyediaan banknotes SAR tersebut," kata Sulistyowati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Menurutnya, kerja sama pendistribusian uang saku jemaah haji 2024 dituangkan dalam penandatanganan berita acara serah terima Pekerjaan Penyediaan Banknotes Saudi Arabia Riyal untuk Biaya Hidup Jemaah Haji. Kerja sama tersebut ditandantangani pada 19 April 2024 lalu.

Berdasarkan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Panja Komisi VIII DPR RI tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M tanggal 27 November 2023 telah disepakati bahwa living cost (biaya hidup) dikembalikan kepada jemaah haji, PHD (Petugas Haji Daerah), dan KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh) dalam mata uang Saudi Arabian Riyal (SAR) dan akan didistribusikan kepada jemaah mengikuti jadwal yang ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) sebelum pemberangkatan kloter pertama 12 Mei 2024.

Lebih lanjut, Sulistyowati menjelaskan, nominal atau besaran living cost yang dikembalikan adalah sebesar SAR 750 atau Rp3.120.000 untuk 213.320 jemaah Haji Reguler sehingga total banknotes SAR yang perlu disediakan adalah SAR159.990.000 atau Rp665 Miliar, Living cost didistribusikan hanya untuk jemaah reguler di embarkasi dan embarkasi antara mengikuti jumlah jemaah yang ditetapkan Kemenag.

Sejak BPKH bediri 2017, BPKH telah melaksanakan proses penyediaan mata uang asing atau valas dalam rangka pemenuhan kebutuhan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji setiap tahunnya baik dalam bentuk telegraphic transfer atau TT dan dalam bentuk banknotes. Dan pada 2024, living cost dibayarkan kepada Jemaah dalam mata uang Saudi Arabia Riyal (SAR).

“Kami berharap hal itu dapat bermanfaat nantinya untuk Jemaah demi kenyamanan dan kemanan serta kelancaran proses ibadah haji seluruh jemaah asal Indonesia,” ujar Sulistyowati.

Dalam Kesempatan yang sama Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu DJPHU Kementerian Agama, Ramadhan Harisman dalam sambutannya menjabarkan kesiapan pemerintah memberangkatkan para jemaah.

“Kebutuhan akan bank notes merupakan sebuah keniscayaan, living cost itu merupakan uang yang dibayar jemaah pada saat pelunasan kemudian di kembalikan saat di embarkasi, tujuannya agar tercipta rasa aman dan nyaman karena mereka memegang uang cash, uang saku yang dibagikan kepada para jemaah akan sangat bermanfaat saat proses ibadah haji berjalan nantinya. Dengan kolaborasi antara BPKH, Kemenag dan BRI ini kami berharap dapat membuat pelayanan kepada jemaah haji semakin baik," kata Ramadhan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 20:00 WIB
Pemprov DKI Tekankan Kebersamaan dan Profesionalitas Layani Jemaah Haji
  • Oleh MC KAB BANJAR
  • Selasa, 23 April 2024 | 15:20 WIB
Petugas Haji Diminta Berikan Layanan Ekstra Jemaah Lansia