:
Jakarta, InfoPublik - Indonesia mengapresiasi keterkaitan dan kesinambungan antara Presidensi G20 Indonesia dan Presidensi G20 India, serta menyoroti beberapa isu penting yang disepakati dalam KTT G20 di Bali.
Indonesia juga menggarisbawahi bobot dari Concrete Deliverable sebagai contoh teladan dari anggota G20 bagi dunia.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi selaku Co-Sherpa G20 Indonesia mengatakan bahwa sebagai Troika, Indonesia akan mendukung India menuju Presidensi G20 India yang kuat dan sukses.
Pertemuan Sherpa pertama Presidensi G20 India telah digelar pada 4-7 Desember 2022 di kota bersejarah Udaipur yang terletak di Negara Bagian Rajasthan, India.
Pertemuan yang dipimpin oleh G20 Sherpa Shri Amitabh Kant tersebut dihadiri oleh para Sherpa anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional untuk menetapkan bahasan kunci terkait beberapa masalah paling mendesak saat ini.
Pertemuan tersebut terdiri dari 5 sesi yakni transformasi teknologi, pembangunan hijau dan LiFE (Lifestyle for Environment), menyoroti pembangunan yang dipimpin perempuan, mempercepat implementasi SDGs, memfasilitasi pertumbuhan yang inklusif dan tangguh, dan reformasi multilateral.
"Seperti pada KTT G20 di Bali, fokus India, terutama pada transformasi digital, adalah kunci masa depan ekonomi global dan percepatan pemulihan global," kata Edi dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (11/12/2022).
Mengenai isu terkini dan kepentingan nasional, lanjut Edi, Indonesia juga mendukung pembentukan working group baru dalam Presidensi G20 India, contohnya Working Group Ketahanan dan Pengurangan Risiko Bencana, Working Group Budaya dan Startup 20. Inisiatif Indonesia selama Presidensi G20 Indonesia juga berlanjut, seperti Working Group Ekonomi Digital.
Perlu diketahui bahwa pertemuan Sherpa pertama ini menyuguhkan “India experience” yang unik kepada para delegasi melalui pertunjukan budaya, pameran seni, dan kunjungan ke berbagai tujuan termasuk lokasi seperti Benteng Kumbhalgarh - situs warisan dunia UNESCO, dan Kompleks Kuil Ranakpur. Selaras dengan Presidensi G20 Indonesia, India juga menjadi tuan rumah Sherpa’s Talk atau disebut Chai pe Charcha, yang membahas langkah-langkah ke depan tentang keprihatinan bersama serta untuk membina hubungan yang lebih dalam dan meningkatkan kontribusi G20 secara keseluruhan.
Diskusi pertemuan Sherpa pertama ini diprakarsai oleh Sherpa G20 India melalui ikhtisar prioritas G20 India di 13 working group dan pemaparan singkat tentang Finance Track. Sherpa menyoroti peran India dalam memberikan suara yang lebih besar ke Global Selatan, dan memanfaatkan keketuaan G20 untuk menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan antara negara berkembang dan ekonomi maju.
Meskipun beberapa anggota masih mengemukakan beberapa hambatan global terhadap pertumbuhan ekonomi, para delegasi menggarisbawahi pentingnya mencapai pertumbuhan yang tangguh melalui solusi jangka panjang dan kemitraan yang bermakna. Diskusi juga membahas pentingnya reformasi multilateral, pencapaian SDGs, isu pangan, bahan bakar dan pupuk.
Merangkum hasil diskusi selama tiga hari, Sherpa G20 India menyoroti bidang-bidang fokus diskusi dan menekankan perlunya memperkuat tindakan kolektif negara-negara G20. Tema menyeluruh Presidensi G20 India adalah Vasudhaiva Kutumbakam - One Earth. One Family. One Future - bergema disemua kegiatan. Usai substantive discussions and excursion selama dua hari, pertemuan Sherpa pertama Presidensi G20 India berakhir. Para Sherpa Anggota G20, 9 negara undangan, dan 14 organisasi internasional berpartisipasi penuh dan aktif dalam semua pertemuan.
Sebagai informasi, pertemuan berikutnya akan diadakan di Cochin, Kelara, India, sekitar Maret 2023. Pertemuan tersebut akan membahas kemajuan agenda penentu yang berorientasi pada tindakan yang diharapkan telah dibahas dalam pertemuan mendatang di berbagai alur kerja G20 termasuk Sherpa Track, Finance Track, dan Engagement Groups.
Foto: Humas Ekon