:
Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 8 November 2022 | 06:39 WIB - Redaktur: Untung S - 315
Jakarta, InfoPublik – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan VVIP KTT G20, di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022) guna memastikan pencegahan segala bentuk ancaman keamanan.
Apel yang diikuti sebanyak 3.700 pasukan TNI dan Kepolisian Republik Indonsia (Polri) dan gelar alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut, juga bertujuan melakukan cek lapangan kesiapan seluruh satuan tugas pasukan gabungan.
Pada gelar pasukan tersebut TNI/Polri siap memaksimalkan kekuatan bersama untuk kelancaran seluruh rangkaian pengamanan, tanpa potensi ancaman selama KTT G20 di Bali digelar.
Andika meminta semua pasukan harus mengenal medan di titik masing-masing, khususnya ketika ada dinamika saat konferensi. Hal itu mengingat kawasan yang dipergunaan konferensi minim daratan dan dekat dengan perairan.
“Semua harus siap dan tidak bergerak di titik masing-masiang sampai seluruh kegiatan G20 ini selesai,” kata Panglima TNI saat memberikan arahan di depan seluruh pasukan peserta apel.
Ia pun memerintahkan semua pasukan dalam satuan tugas (satgas) baik VVIP, laut, dan udara untuk siap di posisi tugas masing-masing, pukul 07.30 WITA, mulai Selasa (8/11/2022).
Dengan tegas Panglima meminta satgas segera siaga setelah menyurvei, mengenali tempat tugas masing-masing secara detail, dan melakukan simulasi. Dua hari mendatang, ia menyatakan akan kembali memeriksa kesiapsiagaan seluruh gabungan pasukan TNI/polri. Bahkan, Presiden juga dijadwakan datang untuk melakukan cek seluruh kesiapan pengamanan G20.
Ia menegaskan jika ditemukan masalah seperti kekurangan peralatan atau perlengkapan harus langsung segera diatasi. Hal ini menjadi atensi guna meminimalisir kesalahan sekecil apa pun selama bertugas.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut mengingatkan kembali pesan Presiden agar semua pasukan serius dalam bertugas agar semua berjalan dengan baik dari sisi penyelenggaraan dan pengamanan.
“Presiden meminta tidak boleh ada letupan sekecil apa pun. Kuncinya adalah soliditas dan sinergisitas TNI/polri dikedepankan,” kata Kapolri.
Turut hadir Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pun menegaskan jika TNI/polri harus siap menutup segala celah potensi ancaman sekecil apapun selama berlangsungnya konferensi G20 itu, di Bali.
“Presiden berpesan agar tidak ada kesalahan sekecil apa pun. Presiden juga berpesan seluruh kekuatan TNI/Polri harus bersatu padu mengamankan kegiatan ini. Bagimana mengamankan tidak ada letusan. Kegiatan ini memang bukan pekerjaan mudah, tetapi juga bukan pekerjaan yang tidak bisa kita lakukan," tegas Luhut, di depan ribuan peserta apel gelar pasukan.
Ia mengakui jika TNI/Polri memiliki banyak pengalaman dalam pengamanan dan menghadapi segala potensi ancaman sekecil apa pun karena sinergi sebagai tim yang baik. Karenanya, Luhut meminta seluruh pasukan untuk bangga dengan bangsa Indonesia yang memimpin konferensi bertaraf internasional, KTT G20.
Rasa kebanggaan terhadap kemampuan Indonesia, harus terus ditanamkan sebagai prajurit TNI/polri. Ia menyinggung perhelatan G20 2022 menjadi penting bagi posisi Indonesia di mata dunia. Apalagi, lanjutnya, Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu bertahan di tengah ancaman krisis global akibat perang Rusia melawan Ukraina.
Hal ini, lanjutnya, membuktikan perekonomian nasional masih baik. Terbukti, adanya penurunan angka inflasi dan naiknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga sebesar 5,72 persen. Bahkan, Indonesia termasuk negara primadona dunia untuk investasi.
Pada kesempatan tersebut, Luhut menginformasikan tercatat 16 kepala negara memastikan hadir pada KTT G-20 di Bali. Sementara beberapa negara lain, masih menunggu konfirmasi kehadiran. Menyoal pengamanan VVIP, Luhut menegaskan tidak ada perbendaan antara negara satu dengan lainnya.
Luhut pun meminta seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama mendukung kesuksesan hajatan besar bangsa ini. Optimisme dan kebanggaan harus selalu disebarkan. "Kita harus bangga karena Indonesia ini negara besar, bukan negara ecek-ecek," tegasnya.
Usai gelar pasukan, Panglima TNI bersama Menteri Luhut dan Kapolri berkeliling memeriksa kesiapan pasukan, di lapangan Renon. Lalu rombongan mengajak media untuk melihat kesiapan satgas udara ke lapangan udara Angkaran Udara TNI I Gusti Ngurah Rai Bali.
Ada sekitar 18.000 pasukan gabungan yang akan terlibat dalam pengamanan KTT G20 Bali. Kemudian, sebanyak 13 kapal KRI bersiaga di perairan sekitar Hotel Apurva Kempinski dan kawasan Nusa Dua. Selain itu, sebanyak 15 helikopter, dua pesawat tempur F16, dua pesawat Sukhoi (Sukhoi 27 dan 30) juga telah bersiap.
Sementara Satgas darat mengerahkan kendaraan lapis baja jenis panser Anoa. Kendaraan ini disiagakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para delegasi.
Pada gelar apel tadi, TNI/polri mengerahkan 3.700 personel. Mereka tergabung dalam satgas Badan Intelijen Strategis (Bais), satgas pengamanan wilayah (pamwil), satgas VVIP, satgas pasukan khusus, satgas laut, satgas udara, satgas bandara/pelabuhan/instalasi, satgas medis, satgas komunikasi elektronik, satgas penerangan, satgas evakuasi, satgas VVIP, satgas VIP, satgas korps musik, satgas satuan setingkat kompi.
Adapun alutsista yang digelar di lapangan melibatkan tiga angkatan TNI serta tim gabungan lainnya. Yaitu, di antaranya kendaraan Jammer, mobil Chamber, kendaraan operasional Basarnas, smart hunter satgas udara, J-Force Passus, Jihandak Paspampres, Baracuda Polri, kendaraan satwa paspampres, kendaraan taktis Anoa Paspampres, mobil siaga BPBD Bali, sepeda motor Listrik, mobil listrik.
Sumber Foto: Kanal Youtube TVONE