Masyarakat Bali Rasakan Manfaat Layanan 5G di Kawasan KTT G20

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Minggu, 6 November 2022 | 17:55 WIB - Redaktur: Untung S - 382


Jakarta, InfoPublik – Manfaat layanan jaringan 5G di kawasan sekitar lokasi puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi  (KTT) G20, Nusa Dua, Provinsi Bali, telah dirasakan masyarakat setempat.

Contohnya Nurlia Eka Putri yang merasakan adanya lonjakan kecepatan saat mengakses laman media sosial pribadinya. Tidak ada kata lemot begitu mengusap laman instagramnya.

“Sekali klik langsung menuju halaman profil utama,” ujar Eka di Jimbaran pada Sabtu (5/11/2022),

Akses konektivitas internet generasi kelima yang bebas hambatan itu mulai gencar dikembangkan di sejumlah kota besar Indonesia.

Teknologi itu dirasakan Eka, yang tinggal berjarak 10 kilometer dari lokasi puncak acara KTT G20 di Nusa Dua, ikut mengembangkan usaha kudapannya yang sedang dikembangkannya secara online.

“Usaha online saya di Instagram pun bisa berkembang,” kata Eka.

Selain Eka, masyarakat Bali yang berada  di Jimbaran dan wilayah lain sekitar kawasan KTT G20 sudah merasakan keunggulan koneksi 5G. Bali menjadi salah satu daerah yang mendapat prioritas layanan 5G  seiring pelaksanaan pertemuan puncak Presidensi G20 pada 15-16 November 2022. 

Pemerintah menyiapkan landasan transisi jaringan menuju 5G sejak dua tahun lalu, yang disambut operator telekomunikasi dengan meningkatkan pita koneksi. 

Telkomsel, misalnya  menambah 24 menara Base Transceiver Station (BTS) jaringan 5G pada Agustus 2022 demi memperlancar komunikasi para delegasi.

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menambah 46 BTS 4G/LTE dan mengoperasikan lima Compact Mobile BTS (COMBAT) guna mengantisipasi potensi lonjakan lalu lintas komunikasi di sejumlah area konferensi.

Sementara itu, perusahaan swasta XL Axiata juga meningkatkan koneksinya dengan mengoperasikan layanan 5G di 17 titik di Bali untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20.

Pengamat Telekomunikasi dari Indotelko Forum Doni Ismanto Darwin mengatakan, pelaksanaan KTT G20 di Bali dapat menjadi momentum penerapan jaringan 5G secara massal di Indonesia.

Pembangunan jaringan 5G di Bali dinilai dapat mewujudkan gagasan besar pemerintah: mendorong transformasi digital di Tanah Air.

“Dengan kecepatan yang tinggi, aplikasi yang menuntut koneksi cepat dapat dijalankan dengan baik,” katanya.

Lebih lanjiut Doni mengatakan, sebagai pengembangan teknologi 4G, jaringan 5G memang memiliki lebih banyak keunggulan dibanding pendahulunya, seperti kecepatan  dapat mencapai 10 Gbps (gigabits per second) dengan jeda waktu pengiriman data sekitar 4-5 milidetik, sementara 4G maksimal hanya bisa mencapai 100 Mbps.

Latensi jaringan 5G juga sangat rendah, sehingga sangat berguna untuk aplikasi yang memerlukan umpan balik secara langsung (realtime) dan koneksinya tak akan menurun meski banyak perangkat yang terhubung.

“Karena teknologi 5G bisa diterapkan di luar komunikasi, seperti kesehatan dan transportasi serta sektor Internet of Things (IoT) lain,” imbuh dia.

Kendati belum berkembang seperti negara-negara lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong penerapan layanan 5G di Indonesia.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 2/2021 tentang Rencana Strategis Kementerian.

Foto: Istimewa