Mangrove Indonesia, Menginspirasi Dunia Atasi Krisis Iklim

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 3 November 2022 | 18:14 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 351


Jakarta, InfoPublik – Agenda penanaman pohon bakau atau mangrove yang akan dilakukan oleh pemimpin negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) Indonesia di Bali 15 November 2022 mendatang akan menginspirasi dunia untuk menangani krisis iklim.

Salah satu tema yang dipilih (di KTT G20 Indonesia) adalah transisi energi, termasuk soal lingkungan hidup. Sebagai salah satu negara dengan hutan mangrove terbesar, diharapkan agenda itu bisa menginspirasi dunia,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, di Jakarta, Kamis (3/11/2022).

Dikatakan Usman, penanaman mangrove menekankan peran penting ekosistem pesisir dan menjadi bagian dari tema transisi menuju energi bekelanjutan yang dipilih Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan KTT G20.

Selain tema tersebut, dua isu lainnya yang diusung dalam acara puncak Presidensi G20 Indonesia ini antara lain penanganan kesehatan yang inklusif dan transformasi berbasis digital.

Agenda para pemimpin G20 menanam mangrove rencananya akan dilaksanakan di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

“Agenda itu sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan hidup karena mangrove mampu menyerap karbon, memproteksi lahan, dan mencegah abrasi laut,” jelas Usman.

Presiden Joko Widodo telah mengunjungi hutan mangrove yang bakal menjadi salah satu venue pertemuan pemimpin G20 setahun sebelumnya.

Kala itu, Presiden mengungkapkan bahwa penanaman mangrove dilakukan agar pemimpin KTT G20 yang hadir bisa menyaksikan upaya Pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan.

"Ini adalah concern kita terhadap lingkungan, terhadap penghutanan kembali, baik mangrove maupun tropical rainforest. Sehingga para pemimpin yang diundang bisa melihat langsung," tutur Presiden.

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Cecep Kusmana menambahkan, mangrove berperan penting dalam pelestarian lingkungan, khususnya dalam krisis ikim karena dapat menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak dibanding hutan tropis dataran rendah.

"Ekosistem mangrove berperan sangat besar dalam pengendalian iklim global," ujarnya.

Dirjen Usman menambahkan, di lokasi acara, panitia sudah menyiapkan bangunan kayu berbentuk elips tempat para pemimpin G20 berdiri dan menanam mangrove.

Serangkai mangrove (rhizhopora apiculata) membentuk tulisan “G20” di tengahnya dan terdapat puluhan lobang tanam yang akan dimasukkan bibit mangrove oleh para tamu, termasuk Presiden Joko Widodo. (foto: Antaranews).