Ini Dua UMKM yang Ikut Berkontribusi dalam KTT G20

:


Oleh Putri, Minggu, 23 Oktober 2022 | 20:53 WIB - Redaktur: Untung S - 300


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) telah menetapkan sekitar 20 UMKM sebagai pemasok atau official merchandise resmi ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022.

UMKM yang terpilih terdiri dari beberapa sektor yaitu kerajinan (ekonomi kreatif), fashion, makanan, kosmetik, hingga wellness. EthneeQ dari PT Lima Menara Sejahtera dan Faber Instrument Indonesia adalah dua di antara yang terpilih sebagai pemasok official merchandise.

Co Founder EthneeQ, Nadia Aqmarina mengatakan Mini Purse (dompet mini) Garjita, perpaduan yang memiliki kisah menarik hingga menghasilkan produk bergaya elegan menjadi salah satu official merchandise gelaran G20 yang merupakan produksi EthneeQ dari  PT Lima Menara Sejahtera.

“Menggunakan bahan baku kain goni atau jute dipadankan dengan kain endek khas Bali menjadikan Garjita sangat elegan,” kata Nadia melalui keterangan resmi yang diterima InfoPublik Sabtu (22/10/2022).

Lulus dari inkubasi bisnis yang diadakan Kementerian Perindustrian, EthneeQ tidak serta merta menggenjot produksi. Maret 2021, memilih kegiatan pemberdayaan dan masih dengan dukungan dari Kementerian Perindustrian.

UMKM ini melatih 25 penjahit, para ibu rumah tangga yang tergabung dalam komunitas Bali Loves Handmade. Sebanyak 25 sumber daya manusia (SDM) tambahan inilah yang menyokong produksi, termasuk persiapan menuju gelaran G20 November mendatang.

“Kami berterimakasih dan bersyukur karena terpilih sebagai  official merchandise G20,” kata Nadia.

Sedangkan Founder dan CEO Faber Instrument Indonesia, Helmi Suana Permanahadi mengatakan untuk menjadi official merchendise KTT G20, pihaknya menawarkan dengan 15 desain radio.

“Sehingga Smesco dikurasi kembali menjadi empat model. Adapun empat produk radio kayu itu adalah model Gede Pangrango, Wijaya Kusuma, Joglo, dan Cipanas,” kata Helmi.

Pilihan nama produk Faber Instrument Indonesia merupakan kegelisahan Helmi atas kondisi ekonomi kreatif di kampung halamannya, Cianjur, yang terus menurun. Harapan Helmi melalui nama produknya  mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Cianjur.

“Mereka itu lebih bangga dengan kota tetagga, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Bandung. Padahal di situ (Cianjur) banyak. Makanya saya ada di sini untuk membangun ekosistem dan inovasi,” kata Helmi.

Selama proses seleksi G20, Helmi optimistis lolos kurasi. Sebab dalam gelaran Ina Craft 2020, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jika produk radio kayu layak menjadi suvenir G20.

Pertanda ini kemudian mewujud saat Helmi menerima kabar terpilih menjadi 20 UMKM penyedia suvenir G20. Faber Instrument Indonesia adalah UMKM pengolah limbah kayu  yang memulai produksinya pada 2013.

Produk pertamanya adalah gitar akustik dan cajon. UMKM ini kini lebih dikenal dengan produk radio kayunya yang khas; vintage dan kekinian.

Foto: Tangkapan Layar Youtube KemenkopUKM