:
Oleh Eko Budiono, Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:48 WIB - Redaktur: Untung S - 416
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Bali sangat siap dan antusias dan menyambut gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022. Bali juga memastikan aman untuk KTT serta berharap bisa menjadi pusat inspirasi bagi dunia untuk memunculkan ide-ide terbaik demi pulih bersama.
“Event internasional itu tentu akan menimbulkan pergerakan ekonomi, sehingga masyarakat Bali sangat mendukung, kami bergotong-royong memberikan layanan terbaik. Semua terlibat,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, dalam Dialog FMB9 bertajuk Kesiapan Pulau Dewata Sukseskan KTT G20 yang digelar Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (11/10/2022).
Gede Pramana memastikan pihaknya juga antusias melakukan penyelesaikan persiapan infrastruktur, keamanan, dan kesehatan menjelang pelaksanaan KTT G20 itu.
Terkait infrastruktur, Gede menjelaskan pihaknya telah melakukan perbaikan- perbaikan seperti di bandara, dan jalan menuju tempat acara atau venue KTT G2O di Nusa Dua.
Menurutnya, sejumlah jalan pintas atau shortcut juga telah dibangun untuk menyeimbangkan infrastruktur ekonomi di Bali selatan dan Bali utara.
Sedangkan untuk keamanan, kata Gede, pihaknya telah bekerja sama dengan Kodam IX Udayana, dan Polda Bali.
Menurut Gede, pihaknya memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat atau yang dikenal sebagai Sipandu Beradat.
Gede menegaskan, dalam sistem tersebut pihaknya bekerja sama dengan desa adat.
Sedangkan untuk kesehatan, Gede menyatakan terdapat tujuh Rumah Sakit (RS) rujukan.
Yakni RS Prof. Ngurah, RSUD Bali Mandara, RS Universitas Udayana, RS Siloam dan RS BIMC Nusa Dua. Kemudian, RS Bhayangkara dan RS Tk II Udayana.
Di sisi lain, kata Gede, selama KTT G20 untuk siswa sekolah tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak ada libur. Namun menurutnya, sekolah akan menggunakan sistem daring.
Sedangkan untuk para pekerja seperti aparatur sipil negara (ASN) akan menggunakan sistem work from home atau bekerja dari rumah.
"Layanan publik seperti samsat tidak akan terkendala karena kami di Bali sudah terbiasa bekerja secara daring," katanya.
Sedangkan untuk banjir, Gede memastikan pihaknya sudah melakukan antisipasi.
"Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menormalisasi selokan dan menyiapkan teknologi rekayasa cuaca," jelasnya.
Selain itu, Gede mengimbau masyakat di Bali tetap menunjukkan sikap keramah-tamahan dalam G20.
Foto: Kanal YouTube FMB9