:
Oleh lsma, Selasa, 11 Oktober 2022 | 07:03 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 295
Jakarta, InfoPublik - Hingga saat ini Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan telah terkumpul sebanyak 1,37 miliar dolar AS.
Nilai ini merupakan hasil komitmen dari sekitar 15 negara anggota G20 dan tiga lembaga filantropi internasional dalam rangka Prevention, Preparedness and Response (PPR) atau kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
Negara-negara anggota G20 yang memberi komitmen tersebut ternyata mayoritas justru berasal dari negara berkembang, termasuk India yang akan menjadi Presidensi G20 berikutnya.
FIF dibentuk oleh Presidensi G20 Indonesia dalam rangka kesiapsiagaan, pencegahan dan penanggulangan pandemi.
Demikian diungkapkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam T20 Special Event: Sustainable Infrastructure Investment and Financing (SIIF) pada Senin (10/10/2022).
“Untuk FIF kontributornya termasuk China. Jadi sebenarnya banyak negara berkembang, bahkan India yang akan menjadi Presidensi G20 berikutnya juga berkontribusi,” jelas Sri Mulyani.
Di sisi lain, beberapa negara maju hanya berkomitmen terhadap program atau lembaga kesehatan lain di luar G20.
Meski demikian Sri Mulyani menegaskan saat ini seluruh negara anggota G20 sedang berusaha memaksimalkan pemanfaatan dana tersebut, khususnya bagi negara berkembang agar mampu memenuhi kebutuhan barang kesehatan mereka.
Presidensi G20 Indonesia sedang mencari jalan untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan komitmen Dana Perantara Keuangan yang telah terkumpul sebesar 1,37 miliar dolar AS.
“Kami sekarang membahas bukan apakah kami membutuhkan FIF tetapi kami berbicara tentang apa yang akan menjadi tata kelola agar kami dapat menggunakan dana 1,37 miliar dolar AS ini,” kata Sri Mulyani
Hal itu dilakukan dengan menunjuk dewan pengawas serta badan pelaksana yang dapat melakukan tugas untuk menggunakan sumber daya FIF ini dalam rangka penguatan sistem kesehatan di negara atau wilayah tertentu.
“Ini berkaitan seperti dengan produksi vaksin di wilayah tertentu. Hal semacam itu, yang akan dibahas oleh dewan pengurus ini di bawah FIF,” tegas Sri Mulyani.
Foto: Tangkapan Layar PII Channel