:
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) memastikan ada 20 usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memenuhi persyaratan sebagai pemasok atau official merchandise resmi pada puncak acara pertemuan Presidensi G20 Indonesia, yakni Konferensi Tinggal Tinggi (KTT) di Bali pada 15-16 November 2022.
Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kemenkop UKM, Eddy Satriya, saat konferensi pers G20 Updates, UMKM Indonesia Untuk Dunia yang disiarkan kanal Youtube FMB9_IKP pada Kamis (6/10/2022), mengungkapkan ke-20 UMKM terpilih itu merupakan hasil kurasi yang dilakukan bersama Smesco terhadap 1.024 UMKM yang tercatat.
“Jadi kurasi hasil itu, menunjukkan bukti Kemenkop UKM menjembatani pelaku UMKM unjuk produk-produk berkualitas dengan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia 2022,” ungkap Eddy.
Menurut Eddy, pihaknya tidak hanya memanfaatkan KTT G20 dalam pelibatan UMKM, namun selama Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan 160 event yang terdiri dari 49 main event dan 111 side event, Kemenkop UKM selalu menghadirkan pelaku-pelaku UMKM.
Bukan hanya sebagai penyuplai merchandise tapi juga hadir di setiap event-event G20 untuk menjual hingga memamerkan produk-produk UMKM-nya.
Eddy menjelaskan, pelibatan UMKM itu memang menjadi salah satu arahan Presiden Joko Widodo. Arahan Presiden itu bukan tanpa alasan, karena UMKM dipercaya bisa menjadi perisai dan benteng ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.
Pandemi yang memaksa transformasi digital dipercepat, kata Eddy lagi telah membuktikan berdasarkan data World Bank dari 80 persen UMKM yang telah hadir ke ekosistem digital memiliki resiliensi lebih baik di masa pandemi.
“UMKM dan kewirausahaan Indonesia didominasi oleh usaha mikro yakni 99,6 persen, nah dari target 30 juta UMKM yang onboarding ke ekosistem digital pada 2024, hingga kini ada 19,5 juta yang telah onboarding, pelibatan di G20 juga menjadi salah satu dukungan pemerintah mempercepat itu,” jelas Eddy.
Eddy mengakui, dampak pandemi tidak semua UMKM bisa bangkit, namun tidak sedikit pula yang berhasil memanfaatkan digitalisasi ketika terjadi pandemi.
Karena itulah, pemerintah punya empat transformasi digital yaitu pertama transformasi informal ke formal, pemanfaatan inovasi dan digitalisasi, transformasi rantai pasok dan transformasi wirausaha, serta transformasi koperasi modern.
“Upaya-upaya itu sebagai bentuk dukungan pemerintah melalui Kemenkop UKM itu, memaksimalkan Presidensi G20, agar bagaimana sebanyak mungkin UMKM bisa berpartisipasi,” tutur Eddy.
Terkait ke-20 UMKM hasil kurasi yang lolos sebagai official merchandise, mayoritas ada di sektor kerajinan (ekonomi kreatif), fashion, makanan, kosmetik, hingga wellness.
“Siapa kuratornya, ada dari ESMOD Jakarta, Patrive Desilles; Graphic design profesional, Uci Sumarno; Dewan Kerajinan Indonesia, Yukako Akashi; dan dari PPA Kosmetika Indonesia, Solihin Sofian, itu semua hasil kolaborasi Kemenkop UKM dan Smesco,” pungkas Eddy.
Foto: Tangkapan Layar Youtube FMB9_IKP