Seluruh Logistik Pendukung KTT G20, Siap di Akhir Oktober 2022

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 27 September 2022 | 17:08 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 491


Jakarta, InfoPublik - Seluruh logistik pendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 yang akan digelar pada 15 – 16 Nofember 2022 di Nusa Dua Bali, terus dipersiapkan dengan matang. Ditargetkan semuanya akan benar-benar rampung pada akhir Oktober 2022.

49 hari menuju pelaksanaan KTT G20 di Bali, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman selaku Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara terus memastikan kesiapannya. Ada beberapa lokasi logistik yang memerlukan penanganan lebih detail, baik dari segi infrastruktur maupun fasilitas pendukungnya, yang perlu dilakukan identifikasi.

Demikian dikatakan Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemeritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria saat Jumpa Pers secara virtual Forum Merdeka Barat 9, Selasa (27/9/2022).

Fokus pengerjaan logistik tersebut, di antaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai, hotel utama tempat pertemua Apurva Kempinski, Garuda Wisnu Kencana (GWK) serta Taman Hutan Raya.

“Kami bertugas memastikan bahwa hingga saat ini seluruh pembangunan di lokasi-lokasi tersebut berjalan dengan lancar. Paling lambat ditargetkan selesai di akhir Oktober 2022,” katanya.

Sementara untuk menjamin kapasitas tampung dan mengatur pelayanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, baik komersil yang terjadwal secara regular, maupun pesawat yang nantinya akan digunakan dalam bentuk private jet, maupun pesawat kepresidenan, Andreas menegaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait.

“Kami berupaya untuk memenuhi standar internasional agar dapat digunakan untuk keperluan bukan saja untuk lalu lalang pesawat, tapi juga untuk pesawat yang parkir atau ‘nginap’,” katanya.

Penglola telah menyiapkan strategi buka tutup bandara yang akan disesuaikan dengan jadwal seluruh penerbangan. Penerbangan komersial diharapkan dapat memilih jadwal waktu seperti biasa. Kemudian saat waktunya ditutup, jadi saat yang akan digunakan untuk pesawat tamu delegasi G20.

“Untuk mengurangi kepadatan kami mengimbau kepada pengelola pariwisata melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan catatan agar untuk mengurangi jadwal wisata di saat pelaksanaan KTT G20. Karena pada saat itu akan ada penutupan bandara dan akan ada pengurangan penerbangan komersial dan seterusnya,” ungkap Andreas.

Sementara untuk kendaraan yang akan digunakan selama KTT G20 berlangsung adalah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Inipun dikatakan Andrean telah disiapkan sebanyak 1.259 unit, baik untuk rangkaian HoD maupun operasional yang berupa roda 4 dan roda 2. Termasuk kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Secara keseluruhan akan dibangun sebanyak 66 unit SPKLU ultra fast charging dengan rincian 64 unit SPKLU biasa dan 2 unit sisanya adalah mobile. Panitia juga menyiapkan tambahan SPKLU Toyota, 200 unit home charging dan 11 unit SPKLU khusus bus listrik.

Di hotel utama, yaitu Apurva Kempinski, saat ini telah dibangun 8 shelter di sisi dalam dan 6 shelter di sisi luar (total 14 shelter), yang rencananya mampu menampung 28 SPKLU PLN dan 4 SPKLU Toyota. Sementara di Kawasan ITDC juga telah dibangun 8 shelter di Central Parking ITDC 1 dan 10 shelter di ITDC 2 (total 18 shelter), yang rencananya mampu menampung 36 SPKLU PLN dan 8 SPKLU Toyota. Sementara untuk home charging tersebar di 10 lokasi (9 hotel dan BNDCC), yaitu 200 unit – progress: 140 unit (70%).

Sementara terkait penginapan atau ketersediaan hotel, Andreas menegaskan Bali memiliki berbagai alternatif hotel yang sudah mendukung beberapa penyelenggaraan MICE skala nasional maupun internasional. Tersedia 22 hotel yang diusulkan untuk digunakan oleh para delegasi dan tersedia 6.263 kamar  untuk delegasi KTT G20.

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Selain Indonesia, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

Saat ini Indonesia memegang tampuk presidensi G20 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Dengan tema itu, Indonesia mengajak seluruh dunia bahu membahu dan saling mendukung untuk pulih bersama, bahkan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan