:
Oleh Baheramsyah, Jumat, 23 September 2022 | 07:26 WIB - Redaktur: Untung S - 250
Jakarta, InfoPublik - Indonesia dan sejumlah negara anggota G20 terus berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif, termasuk di sektor semikonduktor.
Hal itu tercermin dari hasil pertemuan bilateral pada Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia di Bali.
Kedua belah pihak berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kerja sama melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Hadir delegasi Indonesia yang diwakili Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dengan U.S Trade Representative, Ambassador Katherine Tai yang mewakili Pemerintah Amerika Serikat.
"Menindaklanjuti apa yang sudah disepakati pada IPEF Ministerial Meeting di Los Angeles beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia menyampaikan kesiapan dan menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh Pilar IPEF,” kata Menko Airlangga di Bali, Kamis (22/9/2022).
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan, potensi kerja sama tersebut karena melihat produsen semikonduktor yang cukup besar berlokasi di AS, antara lain Intel, Micron Technology, Qualcomm, Broadcom, Texas Instruments, dan NVIDIA.
“Indonesia memiliki sumber daya bahan baku seperti pasir silika yang melimpah di beberapa wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Investasi yang akan hadir nanti diharapkan dapat memperkuat rantai nilai di sektor-sektor industri, seperti otomotif, komunikasi, dan elektronik,” papar Agus.
Kementerian Perindustrian telah menyusun peta jalan jangka menengah 2022-2030 untuk pengembangan industri semikonduktor di Indonesia.
“Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah akan memberikan sejumlah insentif kepada investor industri semikonduktor,” imbuhnya.
Potensi kerja sama tersebut disambut positif oleh Ambassador Tai yang menyampaikan apresiasi atas engagement dan keterlibatan Indonesia yang serius dan terbuka, guna mendorong hasil konkret dari kerja sama di IPEF.
"Berbagai tantangan yang dihadapi saat ini diharapkan akan menjadi peluang kerja sama multilateral yang lebih baik, dan mampu berkontribusi besar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global,” ujarnya.
Kemenperin mencatat Investasi AS di Indonesia selama 2021 mencapai US$2,54 miliar yang terdiri dari 824 proyek. Sementara itu, total perdagangan nonmigas Indonesia dengan AS pada 2021 sebesar US$ 37 miliar, naik 36 persen dibanding 2020. Berikutnya, total perdagangan Indonesia-AS sepanjang Januari-Juni 2022 sekitar US$20,3 miliar, meningkat 19 persen dari periode yang sama di 2021.