:
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 29 Januari 2022 | 17:53 WIB - Redaktur: Untung S - 755
Jakarta, InfoPublik – Para praktisi bidang hubungan masyarakat (humas) pemerintah, yang tergabung dalan Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) diajak turut aktif menggaungkan Presidensi G20 Indonesia 2022.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, menjelaskan Iprahumas berperan penting untuk membangun persamaan persepsi lintas pemerintah pusat dan daerah dalam menggabungkan isu-isu krusial yang tercakup dalam Presidensi G20.
“Tema kick off meeting Iprahumas kali ini adalah GPR (government public relation) together GPR stronger itu, mirip dengan tema atau teks lain Presidensi G20 Indonesia yakni di recover together recover stronger. Oleh kerena itu, saya mengajak (seluruh anggota) Iprahumas untuk ikut serta menggaungkan Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung hampir sepanjang 2022,” ujar Dirjen IKP dalam kick off meeting Iprahumas 2022-2024 yang dihelar secara hybrid pada Sabtu (29/1/2022).
Menurut Usman, Presidensi G20 merupakan kesempatan emas dan menjadi momentum untuk membuka potensi Indonesia dan mempromosikan Kemajuan pembangunan Tanah Air kepada dunia.
Oleh karenanya kerja sama dan kolaborasi antarkementerian dan lembaga serta pemerintah daerah sebagai mitra kerja harus semakin di perkuat untuk menyukseskan perhelatan Presidensi G20 ini.
“Bisa dikatakan Presidensi G20 adalah adalah pertaruhan etalase Indonesia di dunia. Indonesia bahkan juga menyuarakan kepentingan negara berkembang karena bisa dikatakan Indonesia adalah satu-satunya negara berkembang yang menjadi anggota G20,” katanya.
Lebih lanjut Dirjen IKP Kominfo menjelaskan, strategi komunikasi yang dilakukan Iprahumas harus bersinergi arahan Menteri komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate.
Dalam hal itu, setiap instansi diminta mengenyampingkan ego sektoralnya agar orkestrasi komunikasi yang gaungkan bisa berjalan dengan harmonis, seperti membuat konten agar istilah-istilah dalam pertemuan G20 mudah diingat dipahami masyarakat.
“Kominfo sudah meluncurkan G20Pedia yang bisa diakses di indonesiabaik.id. Ini salah satu contoh bagaimana kita melibatkan masyarakat,” imbuh Usman.
Para Pranata Humas pemerintah diharapkan bisa membuat hal serupa di instansi masing-masing, menyisipkan satu rubrik khusus G20 di kanal infrahumas yang tayang mingguan dan kegiatan publikasi lainnya.
Misalnya, yang paling sederhana adalah mulai memasang baliho, spanduk, umbul-umbul, dan segala bentuk komunikasi luar ruang di depan kantor kementerian masing-masing untuk mengamplifikasi dan mendiseminasi setiap informasi atau isu yang diangkat maupun kegiatan yang diselenggarakan.
“Informasi (yang massif) tentang G20 membuat masyarakat merasa bahwa G20 adalah milik mereka,” tutur Dirjen IKP.
Foto: Zoom/YouTube Live