:
Oleh lsma, Rabu, 15 Desember 2021 | 20:02 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 170
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dunia usaha adalah roh dari kerja sama 20 negara dengan ekonomi terbesar dunia. Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha adalah kunci kesuksesan Presidensi G20 Indonesia ini.
"Semua pihak harus aktif dan inovatif melihat peluang bisnis memanfaatkan momentum G20 ini,” ujar Airlangga saat memberikan sambutan dalam agenda working lunch, di Gedung Dhanapala, Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Agenda working lunch ini dihadiri oleh lebih dari 120 pimpinan perusahaan, asosiasi dan perwakilan kamar dagang asing di Indonesia.
Presidensi G20 Indonesia juga membutuhkan dukungan dunia usaha dalam melahirkan kerja sama yang lebih konkret di sektor kesehatan, sektor digital khususnya UMKM, dan pembiayaan inovatif terkait perubahan iklim dan transisi energi.
Hal ini sejalan dengan 3 topik prioritas Presidensi G20 Indonesia yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi dan digital serta mendorong transisi menuju energi berkelanjutan.
“Untuk Covid ini, kita alhamdullilah dengan resiliency sektor keuangan dan dunia usaha dan instrumen serta kebijakan pemerintah yang responsif, dalam waktu 1,5 tahun kita telah mampu kembali kepada pre-covid GDP level. Ini adalah sesuatu yang patut kita semuanya syukuri dan membanggakan," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam kesempatan yang sama.
Melalui kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan pelaku usaha secara nasional, dalam kurun waktu 12 bulan terakhir telah mengurangi dampak dari pengangguran dan tingkat pengangguran bisa ditekan lagi kepada level 6,5% sesudah sempat melonjak di atas 7,1%.
Pendapatan Negara sampai dengan Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 18,2% sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi yang membaik. Outlook Pendapatan Negara diperkirakan tumbuh 16,0% atau mencapai 109,6% dari target APBN, sementara outlook Belanja Negara sampai dengan akhir tahun diperkirakan tumbuh 7,5%.
Agenda working lunch ini direncanakan akan dilaksanakan secara reguler sebagai forum diskusi informal antara pemerintah dan dunia usaha dalam mewujudkan aksi konkret yang dampaknya langsung tergambar dari peningkatan nilai investasi, pertumbuhan ekonomi yang positif dan inklusif serta penciptaan lapangan kerja yang masif.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar membuat Presidensi G20 Indonesia menjadi forum yang pro rakyat, lebih konkret, dan dapat diterapkan.
Diproyeksikan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia ini dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 Triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 Triliun, serta pelibatan UMKM, dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.
(Foto: Humas Ekon)