:
Oleh lsma, Senin, 13 Desember 2021 | 21:47 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 250
Jakarta, InfoPublik - Presidensi G20 Indonesia secara resmi telah dimulai sejak 1 Desember 2021 sampai dengan 30 November 2022.
Gelaran internasional ini harus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk menunjukkan wajah Indonesia kepada dunia bahwa Indonesia mampu melaksanakan event Internasional di tengah pandemi.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Andreas Dipi Patria menyatakan bahwa dari semua proses yang dilakukan sejak kedatangan di bandara, kemudian proses akomodasi, kemudian melaksanakan pertemuan di venue tidak ditemui kasus Covid sama sekali.
"Artinya Indonesia mampu menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan internasional, suasana betul-betul terkendali dan tidak ada kekhawatiran atau keraguan bahwa akan terjangkit COVID-19 dan kita menunjukkan bahwa semua aspek antisipasi sudah dilakukan sehingga kenyamanan hospitality dirasakan peserta. pesertapun merasa aman dalam melakukan diskusi," kata Andreas dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digerlar virtual dengan tema "Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20" pada Senin (13/12/2021).
Ia menambahkan jika sejak awal, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan negara anggota G20 kepada Indonesia.
Menurut Andreas, Bali sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan event internasional tentunya sudah diketahui dari dulu memiliki kemampuan sebagai tuan rumah. Event terbesar di Bali yang terakhir adalah pertemuan IMF-World Bank.
Pada penyelenggaraan IMF-World Bank waktu itu belum ada pabdemi COVID-19. "Selama pandemi dua tahun terakhir kita merasakan sendiri bagaimana pertemuan-pertemuan internasional sangat jarang dan langka dilakukan. Pertemuan G20 di Italia kemarin, menjadi tolak ukur bahwa Indinesian mampu menyelenggarakan event internasional di Bali walauoun dalam masa pandemi," ujarnya.
Oeh karena itu, lanjut Andreas, Presidensi G20 ini adalah kegiatan pertemuan internasional yang pertama kali dilakukan saat pandemi.
"Kegiatan yang diselenggarakan di Indonesia ini merupakan starting kita, wajah kita, kita sudah memulainya dengan cara yang baik, ini saatnya kita tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa melaksanakan kegiatan internasional walaupun dalam masa pandemi," kata Andreas.
Andreas pun menegaskan bahwa Presidensi G20 merupakan pintu bagi Indonesia untuk mendapatkan kepercayaan internasional. Menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, dengan partisipasi aktif membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berlanjutan berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, Presidensi G20 Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
Dengan tema tersebut, Presidensi G20 Indonesia diharapkan dapat memberikan semangat baru untuk mewujudkan tatanan dunia yang bukan hanya memberikan kesejahteraan dan kemakmuran, namun juga menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan.
Indonesia akan menggunakan Presidensi G20 untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang, sehingga dapat tercipta tata kelola dunia yang lebih adil. Utamanya untuk memperkuat solidaritas dunia dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan mendorong pembangunan berkelanjutan.