:
Oleh Eko Budiono, Jumat, 10 Desember 2021 | 20:30 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 234
Jakarta, InfoPublik - Indonesia mengusung kerangka kerja perpajakan dalam pertemuan pertama Finance and Central Bank Deputies (FCBD) di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (10/12/2021)
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional selaku Deputi Keuangan G20, Wempi Saputra, melalui konferensi pers virtual G20 1st FCBD Meeting, pada Jumat (10/12/2021).
Menurut Wempi, para delegasi FCBD telah membahas formulasi perpajakan dan diharapkan diratifikasi ke peraturan domestik.
"FCBD juga membahas keterhubungan perpajakan dan pembangunan, perpajakan dan lingkungan seperti pajak karbon," urainya.
Menurutnya, Indonesia akan mendetailkan masalah perpajakan termasuk soal pajak karbon.
Selain itu, Indonesia memimpin pembahasan agenda-agenda reformasi ekonomi dan keuangan global. Indonesia juga punya keistimewaan untuk mengangkat topik pembahasan baru untuk membuat ekonomi dan keuangan dunia yang lebih baik.
"Kita ingin ada hasil nyata dalam transisi menuju ekonomi hijau, sehingga kerangka kerja kita ajukan di antaranya kerangka pengembangan kapasitas, dan akses pendanaan global untuk transisi menuju ekonomi hijau," katanya.
Dia menambahkan, Indonesia menginginkan ada satu program yang lebih nyata berbentuk satu proyek mekanisme transisi energi.
"Indonesia sudah didukung oleh beberapa organisasi internasional untuk dapat segera ditampilkan dan selesai dalam presidensi G20 Indonesia," ungkapnya.
(Foto: ANTARA)