:
Oleh Untung S, Selasa, 7 Desember 2021 | 22:14 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 364
Jakarta, InfoPublik - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R.M. Manuhutu, menyatakan bahwa momentum Presidensi G20 adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk melakukan promosi dengan masif.
“Dari mulai kedatangan, pelaksanaan sidang-sidang, konferensi, hingga delegasi pulang kembali, ini tentu kesempatan yang baik bagi promosi Indonesia selama satu tahun kedepan sampai Oktober 2021,” kata Odo di Jakarta, Selasa (7/12/2021).
Odo mengungkapkan, promosi ini bukan hanya mengakibatkan multiplier effect (efek berganda) di sektor ekonomi, tapi dari dampak pandemik COVID-19, serta menunjukkan peran Indonesia sebagai salah satu negara berkembang untuk menyuarakan kepentingan bersama demi tatanan dunia yang lebih baik, termasuk soal perubahan iklim.
“Akan ada lebih dari 100 pertemuan yang diadakan selama satu tahun ke depan, sehingga kalau dibagi maka setiap bulannya akan ada persidangan atau event terkait G20 yang berlangsung baik di sherpa track maupun finance track,” ungkapnya.
Ia menuturkan, terkait momentum promosi Indonesia, dalam G20 ini sedikitnya ada 18 kota yang terlibat termasuk lima destinasi super prioritas (DSP) yang akan menjadi lokasi pelaksanaan sidang-sidang maupun konferensi, belum lagi side event atau acara pendukung yang juga tersebar di lokasi ini.
“Mengingat kondisi yang masih pandemi, pemerintah saat ini masih membahas secara intensif bagaimana teknis pelaksanaannya, di antaranya yang mungkin dilaksanakan dengan sistem bubble, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat dan kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” tutur Odo.
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun. Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia resemi memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Roma, Italia pada 30-31 Oktober 2021 lalu.
Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 "Recover Together, Recover Stronger", melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Foto: Tangkapan Layar Youtube Kompas TV