APBN 2022 Miliki Peran Sentral saat Presidensi G20 Indonesia 

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 29 November 2021 | 17:26 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 764


Jakarta, InfoPublik - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022 memiliki peran sentral dalam Presidensi G20 Indonesia. Melalui anggaran yang disepakati itu, terdapat banyak program yang bisa diterapkan menghadapi perubahan iklim. 

"APBN tahun 2022 memiliki peran sentral saat Presidensi G20 Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo ketika menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah, dan Dana Desa Tahun 2022 di Istana Negara, Senin (29/11/2021). 

Melalui anggaran yang telah dipersiapkan tersebut, Indonesia dapat unjuk gigi terhadap negara-negara lain anggota G20 terkait upaya dalam menghadapi perubahan iklim. Terutama dalam hal pengurangan emisi dan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. 

Dua hal ini, harus dapat ditunjukkan oleh Indonesia kala gelaran rangkaian acara G20 dapat diselenggarakan selama satu tahun ke depan. Sehingga, masyarakat anggota G20 dapat mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi hal di atas secara komprehensif. 

"Menunjukkan kemampuan kita dalam menghadapi perubahan iklim terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan," tuturnya. 

Beberapa waktu lalu,  Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menegaskan Presidensi G20 yang tengah diemban oleh Indonesia saat ini Indonesia memiliki tujuan besar. 

Untuk mengambil kepemimpinan dalam upaya penanganan ketimpangan pemulihan antara negara-negara di dunia dari pandemi COVID-19.

"Presidensi G20, merupakan jalan Indonesia menangani ketimpangan pemulihan COVID-19," ujar Menkominfo Johnny. 

Pemerintah mengingatkan walaupun beberapa negara mengalami perkembangan positif pemulihan ekonomi, masih ada ketimpangan secara global yang dihadapi oleh banyak negara di dunia.

Menkominfo Johnny menilai hal ini menunjukkan bahwa masih banyak persoalan global yang harus menjadi perhatian para pemerintah di dunia, termasuk Indonesia. 

Oleh karena itu, Menkominfo Johnny mengatakan bahwa pemerintah akan memaksimalkan momen G20 untuk membahas upaya global dalam menangani masalah penting di dunia, termasukpemulihan ekonomi. 

"Pemerintah secara khusus juga akan konsen pada penanganan risiko ketimpangan pemulihan akibat pandemi COVID-19," tegasnya.

Foto: BPMI Setpres