Orkestrasi Komunikasi Kunci Menyukseskan Gelaran G20

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 23 November 2021 | 15:46 WIB - Redaktur: Untung S - 313


Jakarta, InfoPublik - Orkestrasi komunikasi publik yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri terkait dengan Presidensi G20 Indonesia harus menjangkau ranah dalam negeri dan luar negeri. Sehingga, dapat membuktikan di mata dunia bahwa Indonesia sukses menggelar ajang pertemuan antar pemimpin-pemimpin dari negara anggota G20 di tanah air.

"Kita komunikasikan seperti tadi disampaikan tidak saja di dalam negeri tetapi juga ranah-ranah internasional," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, saat membuka Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) dengan mengusung tema Menuju Presidensi G20 Indonesia "Recover Together, Recover Stronger" yang dilakukan di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Terdapat dua sukses penyelenggaraan yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan Presidensi G20 Indonesia selama satu tahun ke depan. Yakni pertama adalah sukses secara substansi yang digelar dalam serangkaian pertemuan tingkat pimpinan negara G20 pada Sherpa Track, Finance Track, Working Group, dan Engagement Group.

Substansi yang dibahas dalam sejumlah pertemuan itu sangat menentukan kesejahteraan masyarakat dalam negeri ke depan. Baik substansi yang diajukan oleh Indonesia dan dari negara-negara anggota lainnya. Karena, terdapat sejumlah kesepakatan-kesepakatan antara Indonesia dengan negara anggota lainnya yang mampu membuat pengaruh besar terhadap berbagai sektor di tanah air.

"Presiden mengingatkan bahwa komunikasi publik ini hasil dari pertemuan pada gelaran G20 dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia," katanya.

Semua instansi yang berkaitan dengan sejumlah pertemuan yang digelar tersebut harus mampu disebarluaskan kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dari mulai dalam dan luar negeri. Dengan begitu, gaungnya dari perhelatan ini dapat menggema sampai kuping masyarakat di lintas wilayah domestik hingga mancanegara yang mengikuti kegiatan ini.

"Kita transmisikan pembicaraan dan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam ruang-ruang rapat di semua tingkatan," imbuhnya.

Kedua, yang berkaitan dengan penyelenggaraan gelaran G20 yang akan diselenggarakan pada sejumlah tempat di tanah air. Dalam hal ini, Presiden menekankan, harus mampu menyelenggarakan dengan optimal. Khusus, dari kewenangan Kominfo, pihaknya tengah menginisiasi saat penyelenggaraan gelaran itu dapat disediakan jaringan telekomunikasi berkualitas.

Secara pribadi, Menkominfo meminta kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menggunakan jaringan berkualitas sinyal 5G pada tempat-tempat yang menggelar kegiatan G20 ini. Sehingga, pemimpin dunia yang berpatisipasi itu dapat merasakan layanan telekomunikasi yang berkualitas yang sediakan oleh Indonesia dalam perhelatan itu.

"Kita akan menyediakan 5G experience bagi pemimpin dunia yang hadir. Jadikan ajang ini sebagai Showcase bagi pemimpin dunia," katanya.

Oleh karena itu, dalam menyelenggarakan jaringan telekomunikasi yang berkualitas ini diperlukan kolaborasi yang intensif antara kedua instansi yakni Kominfo dan BUMN. Dengan begitu, pelayanan akses komunikasi yang disediakan di tempat gelaran G20 dapat dilakukan dengan optimal sesuai dengan harapan di atas, yakni menggunakan 5G.

"Kita lakukan ini bukan tanpa maksud. Semuanya dengan maksud untuk kepentingan Indonesia," imbuhnya.

Orkestrasi komunikasi publik efektif sangat dibutuhkan dalam membuat dua target sukses yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo terwujud pada penyelengaraan gelaran di atas. Sebagai jembatan informasi yang menghubungkan informasi yang sebenarnya akan membuat masyarakat mendukung gelaran ini, dengan begitu indikator kegiatan sukses ini dapat diraih terbuka lebar.

Ini penting dilakukan, sebab akan banyak pro dan kontra yang akan timbul dari penyelenggaraan G20 dalam beberapa waktu ke depan. Berasal dari hal tersebut, disinyalir akan muncul beragam informasi yang cenderung memiliki kandungan informasi tidak benar atau hoaks. Dan tersebar pada berbagai kanal komunikasi yang kerap digunakan masyarakat.

"Kita tidak ingin jadi pemadam kebakaran saja, ketika terdapat informasi yang pro dan kontra," katanya.

Dengan begitu, diperlukan pembagian tugas yang sesuai dengan kewenangan dari instansi pemerintah yang berkaitan dalam menyebarkan informasi yang benar terkait dengan gelaran G20 di Indonesia. Informasi yang berasal dari instansi terkait akan disebarluaskan untuk memenuhi setiap kanal komunikasi yang kerap dipergunakan masyarakat.

Tujuannya, setiap informasi yang berkaitan dengan G20 memang berasal dari lembaga yang memiliki kewenangan. "Bagaimana mengatur jobdesk atau dalam pemerintahnya tugas dan fungsi (tupoksi)," pungkasnya.

Foto: AYH/Humas Kominfo