Menkominfo: Pengelolaan Komunikasi Sangat Penting dalam Menyukseskan Presidensi G20 Indonesia

:


Oleh Elvira, Selasa, 23 November 2021 | 14:01 WIB - Redaktur: Elvira - 400


Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan pengelolaan komunikasi sangat penting dalam menyukseskan setiap rangkaian gelaran Presidensi G20 Indonesia dalam satu tahun ke depan.

Karena, pesan yang disebarkan yang berkaitan dengan acara ini harus mampu dipahami oleh masyarakat dengan secara seksama. “Adanya hal itu, tentunya masyarakat akan membuat masyarakat mendukung terselenggaranya kegiatan ini,” kata Menkominfo saat membuka Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) dengan mengusung tema Menuju Presidensi G20 Indonesia "Recover Together, Recover Stronger" yang dilakukan di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Acara Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan pada saat ini, merupakan wadah antar anggota Bakohumas saling berkomunikasi secara intensif dalam menyebarkan pesan yang berkaitan dengan ajang G20. Dengan begitu, setiap anggota humas dapat mengetahui detail terkait dengan substansi informasi yang harus disebarkan melalui kanal komunikasi yang dimilikinya.

Terdapat empat informasi yang harus disebarkan oleh anggota Bakohumas yakni hal yang berkaitan dengan Sherpa Track, Finance Track, Working Group, dan Enggament Group. Para anggota humas yang tergabung dalam organisasi di atas, dianjurkan untuk mengambil salah satunya informasi tersebut untuk dikomunikasi kepada khalayak luas.    

Tentunya, informasi yang dipilih oleh anggota Bakohumas harus disesuaikan dengan kewenangan yang dimiliki oleh anggota organisasi tersebut. "Melalui forum ini rekan-rekan humas yang tergabung dalam Bakohumas dapat memahami mekanisme kerja presidensi G20 Indonesia. Berkonsolidasi dan bekerja secara beriringan bergandengan tangan," kata Menteri Johnny.

Dijelaskan Menkominfo, setiap informasi yang dibagikan oleh para anggota Bakohumas juga akan mampu memenuhi berbagai kanal komunikasi dengan informasi yang benar terkait dengan penyelenggaraan G20 di tanah air. Sehingga, dapat meredam potensi dari informasi yang tidak benar atau hoaks yang rawan muncul kala Indonesia tengah menyelenggarakan gelaran tingkat internasional. 

"Mempersiapkan upaya mitigasi narasi atau informasi hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan masyarakat Indonesia dan dikawatirkan akan mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia," imbuhnya.

Jenis informasi yang akan disebarkan oleh para anggota Bakohumas ini, lanjut Johnny, akan mencakup berbagai hal yakni terkait dengan substansi yang akan dibahas pada setiap pertemuan pejabat teras dari negara anggota G20, hasil rapat bilteral antara Indonesia dengan negara lain, dan hasil-hasil pertemuan yang diselenggarakan pada gelaran ini.

Dengan dibagikannya informasi tersebut kepada masyarakat luas. Tentunya akan membuat banyak peluang-peluang yang bisa membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga, berbagai pemangku kepentingan di dalam negeri dapat mempersiapkan diri dalam menyambut peluang-peluang yang dibangun melalui pertemuan yang digelar di atas.

"Kita ingin mengambil manfaat semaksimal mungkin dan optimal mungkin untuk kepentingan nasional dan menjadi jembatan bagi negara berkembang," katanya.

Hal ini berpeluang terjadi, sebab dari gelaran G20, Indonesia bisa mendapatkan banyak dampak positif kepada bangsa Indonesia. Mengingat, gabungan penduduk dari negara anggota negara G20 itu memiliki populasi terbesar yakni dapat mencapai 65 persen dari populasi dunia. Dengan jumlah yang sangat besar itu, otomatis kekuatan perekonomian dari negara-negara anggota dalam gekaran G20 mencakup 85 persen dari perekonomian dunia.     

"Negara anggota G20 menguasai 79 persen perdagangan global dengan setidaknya 85 persen perekonomian dunia," kata Menkominfo.

Kegiatan yang digelar secara hybrid ini, diikuti sebanyak 50 orang serta perwakilan dari 100 instansi anggota Bakohumas.Penyelenggaraan acara ini juga menerapkan protokol kesehatan (Prokes), sehingga setiap peserta yang hadir secara fisik dapat menghindari ancaman wabah global COVID-19.

Hadir pula dalam acara ini Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, Asisten Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Ardiyanto, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta G20Kementerian Luar Negeri Hari Prabowo, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Keuangan Wempi Saputra, dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi. 

Reporter: Tri Antoro
Redaktur: Elvira Inda Sari
Foto: AYH/Humas Kominfo
Sumber: Infopublik.id