KSP: Harapan Besar Negara Berkembang terhadap Presidensi G20 Indonesia

:


Oleh Untung S, Selasa, 23 November 2021 | 13:58 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, menegaskan pentingnya komunikasi publik yang masif dan terkoordinasi dalam penyelenggaraan Presidensi G20, mengingat harapan terhadap keketuaan Indonesia bagi lingkungan negara-negara berkembang dan rentan, sangat besar.

“Jadi Indonesia ditunjuk menjadi Presidensi G20 sangat penting, karena Indonesia adalah negara berkembang pertama yang mengemban keketuaan ini, maka posisi kita yang berada di antara negara-negara berkembang dan rentan diharapkan bisa membawa suara aspirasi ke negara anggota G20,” tegasnya saat memberikan sambutan pada Forum Tematik Bakohumas - Menuju Presidensi G20 Indonesia di Hotel Kempinski Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Moeldoko menyatakan negara-negara berkembang dan rentan sangat berharap kepemimpinan Indonesia pada Presidensi G20 ini, dapat mendorong berbagai hal, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (Ratas) bahwa Indonesia harus dapat mempengaruhi negara-negara G20 agar kepentingan-kepentingan neraga berkembang dan rentan ini bisa disampaikan dengan baik.

“Indonesia menyanggupi untuk mengambil alih Presidensi G20 pada 2022 mendatang dari India, maka kita harus menunjukkan bahwa Indonesia bisa menyelenggarakannya dengan sungguh-sungguh baik, apalagi ada sejumlah catatan atas penyelenggaraan yang terjadi di Italia, maka kita harus lebih baik, meski tantangan akibat dampak pandemi begitu besar,” kata Moeldoko.

Indonesia dikatakan Moeldoko harus dapat membawa kepentingan negara berkembang kepada negara-negara anggota G20, yang menguasai sekitar 82 persen ekonomi dunia, 80 persen investasi Global, 70 persen perdagangan internasional dan 66 persen populasi dunia ada pada negara G20.

Untuk itulah, Presiden dalam rapat internal terkait persiapan Presidensi G20 menekankan pentingnya strategi komunikasi yang masif baik di dalam negeri maupun internasional, untuk membangun kepercayaan kepada Indonesia.

“Pidato Bapak Presiden harus menjadi pedoman kita semuanya, harus kuat di dalam dan keluar agar arus informasi itu betul-betul bisa bergerak masif dan dinamis,” ujar Moeldoko.

Terakhir, pentingnya komunikasi publik yang masif dan terkoordinasi ini Moeldoko menuturkan mengingat Indonesia pada 2022 akan memasuki tahun politik menuju pemilu 2024, sehingga diprediksi ruang publik sudah terisi dengan pembicaraan politik, sehingga dikhawatirkan orang hanya sibuk berbicara tentang politik, namun arti penting G20 mungkin kurang dipedulikan.

“Maka penting membangun flow atau alur komunikasi publik yang baik, di samping kita berharap Presidensi G20 Indonesia ini akan menjadi legacy besar bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sehingga merupakan misi besar,” tutur Moeldoko.

Hadir dalam acara ini Menteri Komunikasi dan Informastika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP), Usman Kansong.

Menkominfo, Johnny G Plate, membuka secara resmi dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko turut menyampaikan materi paparan terkait elaborasi narasi dan pentingnya komunikasi publik Presidensi G20 yang terkoordinasi.

Hadir pula dalam acara ini Asisten Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Multilateral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Ardiyanto, Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta G20 Kementerian Luar Negeri Hari Prabowo, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Keuangan Wempi Saputra, dan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi. (Untung S/IP)

Foto: Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat memberikan sambutan pada Forum Tematik Bakohumas - Menuju Presidensi G20 Indonesia di Hotel Kempinski Jakarta, Selasa (23/11/2021)/Tangkapan Layar Youtube Kemkominfo TV/Untung S/InfoPublik

* * * * *

Narahubung:

Direktur Pengelolaan Media Kominfo
Nursodik Gunarjo (0813-1940-1241)

Dapatkan informasi lain di portal berita nasional www.infopublik.id