:
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 22 November 2021 | 19:13 WIB - Redaktur: Untung S - 261
Jakarta, InfoPublik – Konferensi Tingkat Tinggi kelompak 19 negara perekonomian besar dunia ditambah Uni Eropa atau group of twenty (KTT G20) yang acara puncaknya akan digelar di Bali pada November 2022 mendatang, diyakini akan mendorong transformasi digital di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menjelaskan agenda transformasi digital yang bisa didorong melalui KTT G20 antara lain agenda mewujudkan level bermain yang seimbang (fair level playing field) antara negara maju dan negara berkembang, antara negara produsen teknologi digital dan negara konsumen teknologi digital.
“(KTT G20) menjadi melting point bagi pelaku industri dan regulator lintas sektor untuk melakukan optimalisasi teknologi digital dan showcasing potensi, inovasi dan kreativitas Indonesia dalam pemanfaatan teknologi digital,” ujar Menkominfo usai mengadakan pertemuan dengan Working Group (Engagement Group) Domestik, Pembahasan terkait Presidensi G20 di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Senin (22/11/2021).
Pertemuan ini diikuti oleh para pejabat eselon 1 dan 2 Kementerian dan Lembaga terkait, Pengampu Working Group di Sherpa Track dan Finance Track G20 Indonesia, dan para pimpinan lembaga dan instansi pengampu Engagement Group G20 Indonesia.
Menurut Menkominfo, Presidensi Indonesia di KTT G20, yang dimulai sejak 1 Desember 2021 mendatang merupakan momentum yang dapat membawa manfaat dari sisi ekonomi dan digital.
Untuk itu, kata dia, setidaknya ada tiga hal yang harus menjadi perhatian, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo pada saat rapat G20 sebelumnya.
Pertama, kesuksesan keketuaan Indonesia di sisi substansi, termasuk di dalamnya ekonomi digital.
Kedua, kesuksesan Indonesia di sektor keketuan sebagai penyelenggara, dengan menyempurnakan berbagai kekurangan dalam KTT G20 sebelumnya.
Ketiga, menyampaikan manfaat dari penyelenggaraan keketuaan Indonesia di 2022 ke masyarakat internasional.
“Kita diharapkan melengkapi kesuksesan yang sudah dicapai di penyelenggaraan G20 sebelumnya dan secara khusus G20 di Italia diharapkan menyempurnakan yang kurang-kurang agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” imbuh Menkominfo.
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, Forum G20 sebagai ekonomi utama global dinilai memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.
Selama pelaksanaan Presidensi Indonesia di KTT G20, Menkominfo memprediksi akan terjadi peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan produk domestik bruto (PDB) nasional hingga Rp7,4 triliun, serta pelibatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai sektor.
“Itu satu setengah sampai dua kali lebih besar dari pelaksanaan (KTT) International Moneter Fund (IMF) dan World Bank Group dan Annual Meeting 2018 di Bali beberapa tahun yang lalu,” tutur Menkominfo.
(Foto: AYH/Humas Kominfo)