Oleh Eko Budiono, Jumat, 20 Agustus 2021 | 10:21 WIB - Redaktur: Untung S - 388
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya adaptasi dan penyesuaian dalam diplomasi, sehingga tetap relevan dengan tuntutan kepentingan nasional dan dirasakan manfaatnya bagi rakyat.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, melalui keterangan tertulis usai acara peringatan HUT ke-76 Kemlu bertajuk “Dialog Kemerdekaan: Bagimu Negeri,“ yang diselenggarakan secara virtual dan disaksikan di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
“Sudah tidak saatnya para diplomat Indonesia bekerja business as usual atau seperti biasa," kata Menlu RI.
Menurutnya, diplomasi Indonesia harus terus bergerak untuk menciptakan stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan dunia, sehingga kerja diplomat juga harus menjadi bagian dari solusi, baik solusi untuk tantangan yang dihadapi Indonesia maupun solusi untuk menghadapi tantangan dunia.
Menlu RI menuturkan tantangan utama saat ini adalah pandemi COVID-19.
Dalam konteks tersebut, Diplomasi Indonesia bekerja untuk mengamankan pasokan vaksin bagi masyarakat Indonesia dan menjaga keseteraan vaksin bagi semua negara.
Menlu RI juga menyoroti keketuaan Indonesia di G20 pada 2022 dan keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.
"Semua upaya harus kita padukan agar Kemlu dapat berkontribusi secara maksimum dalam mensukseskan presidensi Indonesia di G20 dan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023," kata Menlu RI.
Lebih lanjut, Menlu RI juga menyatakan bahwa sebagai salah satu negara pendiri ASEAN atau Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadikan ASEAN benar-benar Asosiasi yang berfokus pada pembangunan manusia, tetap relevan, menjadikan ASEAN sebagai penggerak perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan, dan mendorong ASEAN untuk terus melakukan penegakan hukum, menjalankan pemerintahan yang baik, menegakkan prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional," imbuh Menlu.
Kemudian, di akhir sambutannya, Menlu RI juga menekankan pentingnya optimisme dalam bekerja.
“Semua tugas diplomasi dan politik luar negeri akan dapat dijalankan secara optimal apabila kita solid, bersatu, dan terus menggunakan energi positif. Insyab Allah kita akan dapat berkontribusi untuk menciptakan Indonesia yang tangguh dan terus tumbuh. Sekali lagi selamat ulang tahun ke-76 Kementerian Luar Negeri," pungkas Menlu.
Sementara itu, dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-76, Kemlu meluncurkan program “Diplomat Peduli". Program tersebut merefleksikan kepedulian sosial para diplomat Indonesia untuk meringankan beban orang-orang yang terdampak pandemi COVID-19.
Untuk tahap pertama, Kemlu telah mendistribusikan 3.000 paket sembako, masker, dan vitamin kepada masyarakat yang memerlukan di wilayah Jakarta. Kegiatan “Diplomat Peduli" tersebut bukan untuk pertama kalinya dilakukan selama pandemi.
Selain itu, bersama dengan Jakarta Ambassadors' Golf Association., Kemlu juga telah membangun “Jembatan Diplomasi", yang terletak di Desa Panjaratan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Jembatan tersebut telah lama rusak akibat bencana banjir dan longsor pada Januari 2021.
Menlu menyampaikan penghargaan atas solidaritas yang ditunjukkan oleh para diplomat Indonesia, baik yang sedang bekerja dari tanah air, maupun yang sedang bertugas di seluruh penjuru dunia.
Dalam acara peringatan HUT ke-76 itu, Kemlu juga menyelenggarakan diskusi bertema “Bagimu Negeri", yang menghadirkan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2021, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, dan legenda bulu tangkis Indonesia yang juga peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti pada sesi 1 berjudul “Medali untuk Negeri."
(Foto: ANTARA)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id