Pentingnya Inovasi Teknologi untuk Memperkuat Ekonomi Digital 

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 6 Agustus 2021 | 05:51 WIB - Redaktur: Untung S - 890


Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengajak negara-negara anggota G20 menciptakan teknologi baru dalam memperkuat ekonomi digital. Agar, dapat mempercepat setiap warga negara masing-masing bangkit dari dampak buruk mewabahnya COVID-19 di berbagai belahan dunia. 

“Di balik krisis akibat pandemi COVID-19, momentum ini juga telah membuka banyak peluang baru menciptakan teknologi baru, mendorong inovasi digital dan ekonomi digital,” ujarnya dalam sambutan pembuka Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital secara virtual dari Jakarta, Kamis (5/8/2021). 

Pengembangan inovasi dalam bentuk teknologi baru yang memanfaatkan ruang digital sangat diperlukan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi digital menjadi lebih inklusif dan setara ketika mengaplikasikan hal di atas.  

“Inklusi dan kesetaraan dalam mewujudkan tranformasi digital ini sangat penting, sehingga pertemuan hari ini menggarisbawahi digitalisasi sebagai pendorong utama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari PBB,” jelasnya. 

Melalui inovasi yang memanfaatkan digitalisasi sebagai pendorong utama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. “Dalam dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan, mendukung prioritas G20 2021 ini; Manusia, Planet dan Kemakmuran,” ungkapnya. 

Menteri Johnny juga menekankan arti penting pemanfaatan data dalam ekonomi digital. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menekankan Pertemuan G20 juga membahas cross-border data flow dan data free flow with trust

“Agar negara-negara anggota G20 mencapai pemahaman bersama tentang apa yang dimaksud dengan kepercayaan (data free flow with trust),” ujarnya. 

Mengingat pentingnya pemanfaatan data dalam ekonomi digital dan upaya mempercepat pemulihan ekonomi paska pandemi COVID-19, Menkominfo menyatakan Pemerintah Indonesia menilai kolaborasi dengan mitra lintas negara dan organisasi internasional, pihak swasta dan pemangku kepentingan lain perlu dilakukan. 

“Untuk negara-negara anggota G20 untuk terus membuat perubahan berarti dalam kebijakan mereka melalui pengembangan digital, mendorong inovasi untuk smart city, serta meningkatkan pelayanan publik melalui pemerintahan digital dan modernisasi,” jelasnya. 

Pada tahun ini, Menteri Johnny menegaskan kembali usulan Indonesia mengenai peningkatan Gugus Tugas Ekonomi Digital menjadi Kelompok Kerja. Menurutnya hal itu menjadi kelanjutan inisiatif Presidensi Arab Saudi di 2020. 

“Untuk melanjutkan apa yang telah dimulai oleh rekan Arab Saudi kami di 2020. Indonesia berharap dapat memimpin Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 pertama tahun depan, dan untuk diskusi yang lebih disempurnakan dan disederhanakan tentang masalah digital di seluruh alur kerja,” ungkapnya. 

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Johnny menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Menteri Pembangunan Ekonomi Italia; Giancarlo Giorgetti dan Menteri Inovasi Teknologi dan Transisi Digital Italia Vittorio Colao. 

“Izinkan saya mengucapkan selamat kepada Pak Giorgetti dan Pak Colao atas pengaturan yang sangat baik dari Presidensi G20, dan untuk keberhasilannya menyelenggarakan pertemuan Menteri Ekonomi Digital G20 pertama secara hybrid, pertemuan secara fisik dan virtual,” tandasnya. 

Menkominfo juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi kepada Kerajaan Arab Saudi atas kerja sama yang baik dalam troika atau presidensi sebelumnya. “Juga untuk karya-karya luar biasa dari G20 Gugus Tugas Ekonomi Digital,” imbuhnya.