:
Oleh Tri Antoro, Jumat, 6 Agustus 2021 | 05:52 WIB - Redaktur: Untung S - 399
Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mendorong negara anggota G20 untuk mengembangkan program smart city. Dalam rangka menciptakan kota yang mampu membantu berkelanjutan produktivitas masyarakat melalui penggunaan teknologi yang berkembang saat ini.
"Kota-kota yang dipersiapkan untuk smart city diharapkan menjadi tempat yang cerdas untuk membantu keberlanjutan produktivitas masyarakat,” jelasnya dalam Sesi Kedua Pertemuan Pertemuan Tingkat Menteri G20 Bidang Digital secara virtual dari Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Pada 2020, Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Induk atau Master Plan Smart City untuk 100 kota di Indonesia dan kabupaten di seluruh Indonesia. Terdapat enam pilar yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan smart city di Indonesia yakni: smart governance, smart branding, smart economy, smart society, smart environment dan smart living.
“Tahun ini kami terus memfasilitasi penciptaan dari 48 Master plan smart city di Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP), seperti di Bali dan Labuan Bajo NTT serta calon ibu kota negara baru Indonesia di Penajem Paser Utara, Kalimantan,” ujarnya.
Menurut Menteri Johnny, usulan smart city sangat erat kaitannya dengan perkembangan masyarakat dalam ekonomi digital. Oleh karena itu, melalui dukungan yang kuat antar negara-negara anggota G20 agar penerapan smart city bisa berlangsung dengan baik.
“Dukungan dan dorongan dari sesama negara anggota G20 sangat dibutuhkan untuk melakukan dialog yang lebih intensif dan inovatif tentang smart city di Indonesia dan negara G20,” ungkapnya.
Inisiatif dari smart city di Indonesia merupakan bagian dari agenda besar transformasi digital nasional. Yang dapat dibahas secara lebih lanjut di pertemuan G20 yang akan diselenggarakan pada tahun depan.
"Menjadi titik awal untuk mendiskusikan tentang pengembangan smart city di tahun depan, karena melengkapi warisan yang dibawa oleh kepresidenan G20 sebelumnya tentang mobilitas cerdas dan tata kelola kota cerdas yang efektif," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Johnny mengapresiasi dua dokumen rujukan yaitu G20 Smart Mobility Practices yang dihasilkan oleh Presidensi G20 Arab Saudi pada tahun 2020 dan G20 Practices of Innovative Public Procurement for Smart Cities and Communities yang dikeluarkan oleh Presidensi G20 Italia.
“Bergerak dari kedua referensi tersebut serta mengingat bahwa konsep Smart Cities akan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB atau UN Sustainable Development Goals,” ungkapnya.
Bahkan dalam masa presidensi tahun depan, Menkominfo menyatakan, kesiapan untuk melanjutkan kinerja baik atas implementasi smart city yang sudah terlaksana selama ini.
“Praktik inovasi tersebut akan sangat bermanfaat bagi upaya dari negara-negara anggota G20 dalam meningkatkan implementasi smart city. Untuk membangun praktik-praktik ini, Indonesia bersedia melanjutkan karya-karya terbaiknya dalam pengembangan smart city yang dibawa oleh presidensi sebelumnya untuk presidensi berikutnya,” tuturnya.