:
Penjelasan:
Beredar di media sosial Facebook dan pesan broadcast Whatsapp sebuah video penyuntikan vaksin COVID-19 kepada Presiden Joko Widodo. Pada video tersebut ditambahkan narasi “Cairan nya Masih Utuh Udah di Cabut Aaaja Mao Bohongin Rakyat Hadehhh” dan “COBA PELOTOTI GUYS … CAIRAN VAKSIN MASIH UTUH”
Dikutip dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, covid19.go.id ditemukan fakta bahwa klaim cairan vaksin yang disuntikkan ke Presiden Joko Widodo masih utuh saat dicabut adalah keliru.
Faktanya, Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih menegaskan bahwa penyuntikkan yang dilakukan oleh Prof Abdul Muthalib sudah benar. Sebab, iapun disuntik oleh orang yang sama. Prof.dr. Abdul Muthalib sendiri mengaku besyukur tidak ada halangan saat dirinya menyuntikan vaksin Covid-19 tersebut ke Presiden Jokowi.
Pernyataan Ketua PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih ini menjawab opini dari dr. Taufiq Muhibbuddin Waly, Sp.PD, seorang dokter yang berasal dari Cirebon.
“Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan bahwa vaksinasi yang anda lakukan adalah gagal,” tulis dr Taufiq.
Alasannya, suntikan vaksin seharusnya menembus otot, atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai intramuskular dan dilakukan dengan tegak lurus 90 derajat. Menurut Taufiq, penyuntikkan vaksin Covid-19 ke tubuh presiden Joko Widodo tidak dilakukan dengan benar, maka vaksin tidak menembus otot dan tidak akan memiliki efek perlindungan.
Taufiq juga menyinggung risiko terjadinya Antibody Dependent Enhancement (ADE), kondisi di mana virus mati yang ada di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain dan menyebabkan masalah kesehatan.
Namun dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan, tulisan tersebut merupakan suatu opini dari penulis dan bukan berdasarkan data serta kajian ilmiah.
“Itu opini karena yang pertama, yang bersangkutan tidak ada di tempat saat penyuntikkan. Jadi dia tidak tahu kondisi di sana,” tutur dr Daeng kepada Suara.com, Kamis (14/1/2021).
dr Daeng menegaskan bahwa penyuntikkan yang dilakukan oleh Prof Abdul Muthalib sudah benar. Sebab, iapun disuntik oleh orang yang sama.
“Kedua, kenapa saya bantah, saya juga disuntik oleh orang yang sama yang menyuntik presiden, masuk ke otot suntikannya,” tegas dr Daeng.
Terkait reaksi ADE yang bisa muncul usai vaksinasi virus Corona, lagi-lagi dibantah oleh dr Daeng. dr Daeng menjelaskan bahwa vaksin Sinovac sudah diuji klinis oleh PT Bio Farma dan peneliti dari Universitas Padjajaran. Dalam hasil penelitian yang dilaporkan ke BPOM, tidak ditemukan adanya reaksi tersebut.
“Maka sekali lagi saya tegaskan, itu hanya opini karena penulis tidak berdasarkan fakta dan uji klinis. Sehingga pendapat itu tidak boleh diikuti, tidak valid, dan tidak kredibel,” tambahnya.
Menurut dr Daeng, PB IDI telah berkoordinasi dengan IDI Cirebon sebagai organisasi profesi yang menaungi dr Taufiq Waly. Ke depannya, ia berharap dokter-dokter dapat mengeluarkan pendapat tentang vaksin berdasarkan data ilmiah dan hasil uji klinis.
Sementara itu, penyuntik vaksin Prof.dr. Abdul Muthalib mengaku sedikit gemetaran saat menyuntikan vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya hal ini untuk pertama kalinya ia lakukan sepanjang karirnya di dunia kesehatan.
“Ya namanya menyuntik orang pertama di Indonesia, tentu ada perasaan itu juga. Tapi pada saat penyuntikan itu tidak masalah hanya penyuntikan saja gemetaran,” ujar Abdul Muthalib di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Namun demikian, Abdul mengaku besyukur tidak ada halangan saat dirinya menyuntikan vaksin Covid-19 tersebut ke Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga tidak merasakan sakit pada saat disuntikan.
“Alhamdulilah saya berhasil menyuntikan vaksin ke Bapak Presiden. Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntikan vaksin Covid-19 pertama kali pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan vaksin Covid-19 ini dilakukan di Istana Merdeka.
Dilansir dari Medcom.id, dalam video penyuntikan yang disiarkan langsung, tampak jelas suntik itu menancap. Dari perhitungan Tim Cek Fakta Medcom, jarum suntik itu menancap di tubuh Presiden sekitar sembilan detik.
KATEGORI: HOAKS
Link Counter:
https://covid19.go.id/p/berita/salah-cairan-nya-masih-utuh-udah-di-cabut-aaaja-mao-bohongin-rakyat-hadehhhhttps://www.suara.com/health/2021/01/14/150238/dokter-dari-cirebon-sebut-vaksinasi-presiden-gagal-pb-idi-angkat-bicara
https://www.jawapos.com/nasional/13/01/2021/nyuntik-vaksin-covid-19-ke-jokowi-prof-abdul-ngaku-gemetaran/
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/wkBWrX4K-cairan-vaksin-tidak-masuk-ke-tubuh-jokowi-ini-faktanya
https://www.youtube.com/watch?v=RNzzege1VdQ&t=1881s