Pencarian Korban Hilang Gempa Cianjur Diperpanjang

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 30 November 2022 | 21:51 WIB - Redaktur: Untung S - 333


Jakarta, InfoPublik - Pencarian korban gempa M5.6 Cianjur terus dilakukan hingga perpanjangan pertama yang berakhir pada Rabu (30/11/2022). Pos Komando (posko) Penanganan Darurat Bencana Gempa Cianjur mencatat korban meninggal sebanyak 328 jiwa dan 12 lainnya yang masih dinyatakan hilang dan masuk Daftar Pencarian (DP).

Untuk menyelesaikan DP ini, Posko memperpanjang masa pencarian korban hilang selama tiga hari, terhitung pada 1 hingga 3 Desember 2022. Hal tersebut melihat kondisi lapangan dan ahli waris yang masih mengharapkan ditemukannya korban yang masih hilang.

Pernyataan itu disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik, Rabu (30/11/2022).

"Kami, Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan,” ujar Herman Suherman.

Bupati Cianjur kembali menghimbau agar warga yang rumahnya tidak rusak, dapat kembali ke rumah masing-masing.

“Segera secara bertahap, warga dapat kembali ke rumah, tentunya yang rumahnya tidak rusak strukturnya,” ujar Bupati Cianjur.

Sedangkan rumah rusak ringan hingga sedang, warga dapat melihat kondisinya dan segera melakukan perbaikan.

Hal itu tentunya setelah ada asesmen dari dinas terkait atau petugas yang ada di lapangan.

Sementara itu, perwakilan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Basarnas wilayah Jawa Barat Jumaril, menyatakan pihaknya telah siap dengan sumber daya untuk perpanjangan pencarian korban hilang. Hal tersebut ditindaklanjuti setelah adanya permintaan dari pemerintah daerah setempat.

Dalam operasi pencarian, tim gabungan kembali berhasil mengevakuasi satu korban meninggal dunia pada Rabu (30/11/2022).

Pihak Basarnas menginformasikan korban meninggal tersebut ditemukan di Kampung Cicadas.

Operasi pencarian Basarnas dan unsur SAR lain difokuskan di tiga lokasi, yaitu di wilayah RT Cijedil, warung Shinta dan Kampung Cicadas.

Siapkan Tiga Lahan Relokasi

Data sementara, yang telah tervalidasi hingga Rabu (30/11/2022), pukul 15.00 WIB, sebanyak 17.864 unit rumah rusak, dengan rincian, 4.376 rusak berat, 5.306 rusak sedang dan 8.182 rusak ringan.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan tiga lahan yang akan dimanfaatkan sebagai relokasi warga terdampak gempa. Daerah relokasi ini salah satunya bertempat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.

Lahan di Desa Sirnagalih tersebut dipilih setelah adanya rekomendasi dari BMKG terkait keamanan terhadap potensi bahaya baik potensi bahaya geologi maupun hidrometeorologi.

Luas lahan relokasi yang disiapkan di Sirnagalih mencapai 2,5 hektar dengan peruntukan 200 unit rumah tipe 36.

Di samping itu, posko mencatat warga yang masih mengungsi mencapai 109.386 jiwa (39.521 KK). Jumlah ini merupakan hasil survei yang tervalidasi hingga Rabu (30/11/2022) pukul 15.00 WIB.

Mereka tersebar di 451 titik, dengan rincian 351 di pos pengungsian terpusat dan sisanya mandiri.

Foto: Petugas dibantu alat berat membuka lahan untuk lokasi relokasi Hunian Tetap (huntap) bagi warga terdampak gempabumi M5.6 Cianjur di Desa Sinargalih, Kecamatan Cilaku/ BNPB.

Foto: Istimewa