:
Jakarta, InfoPublik - Pergerakan magma Gunung Agung dari barat laut membuat beberapa gangguan pada patahan yang menghubungkan Gunung Agung dan Gunung Batur.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana.
"Hiposenter di Baratlaut bukan berarti magmanya dari samping. Tapi segmen Barat Laut itu terganggu dengan pergerakan magma," kata Devy, Minggu (26/11).
Menurutnya, Gunung Agung merupakan stratovolcano. Ia mengibaratkan stratovolcano itu ibarat kue lapis. "Nah, gunung itu bangunannya berlapis-lapis. Setiap batas lapisan biasanya menjadi reservoir air," jelas dia.
Saat magma naik ke permukaan, reservoir air di salah satu lapisan atau di beberapa lapisan akan terganggu. "Perubahan fasa air menjadi uap menghasilkan perubahan volumetrik. Gangguan ini kemudian mengganggu lagi sistem di sekitarnya," ujarnya.
Menurutnya yang paling mudah terganggu adalah sistem yang paling lemah, dalam hal ini sesar atau patahan. "Nah, kebetulan kemarin yang paling terganggu adalah sesar di antara Gunung Agung dan Gunung Batur," kata Devy.