Pasca Status Gunung Agung Diturunkan, Obyek Wisata Puri Besakih Kembali Dibuka

:


Oleh Wandi, Rabu, 8 November 2017 | 18:47 WIB - Redaktur: Juli - 427


Jakarta, InfoPublik - Terkait dengan penurunan status dari awas ke level Siaga, objek wisata Pura Besakih yang hampir satu bulan ditutup kini kembali dibuka untuk wisatawan. Objek wisata itu mulai di buka sejak Jumat (3/11)  lalu.

Dibukanya objek wisata inipun disambut gembira oleh pelaku wisata di lokal Besakih. Manajer Operasional Badan Pengelola Kawasan Pura Agung Besakih I Ketut Sumendra, Minggu (6/11) mengatakan sebelum membuka objek wisata Pura Besakih, pihaknya lebih dahulu melakukan koordinasi dengan Ketua Badan Pengelola dalam hal ini Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta.

Pihaknya menjelaskan bahwa Pura Besakih merupakan KRB II yang hanya masuk perluasan sektoral dan tidak masuk zona merah. Karena setelah dilakukan pengukuran, Pura Besakih berada di luar KRB III. Tapi ada juga beberapa dusun yang masuk KRB III.

Namun begitu, meskipun objek wisata Pura Besakih kembali di buka untuk wisatawan, namun mereka tetap tidak diperbolehkan sampai naik melewati areal pura. Apalagi sampai naik ke dusun yang wilayahnya masuk KRB III tetap tidak diizinkan. Bahkan tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu objek wisata bisa kembali ditutup.

Pihak Pengelola Kawasan Pura Agung Besakih juga mengimbau setiap wisatawan yang datang untuk tetap waspada, mengingat kondisi Gunung Agung sampai sekarang ini belum normal 100 persen. Sementara itu kesiapsiagaan bencana tetap dilakukan oleh berbagai pihak meskipun status Gunung Agung sudah turun level dari status Awas.

BNPB dan para per bekel melakukan verifikasi lapangan untuk menentukan dusun yang masuk zona merah atau berbahaya di bawah radius 6 Km dan perluasan 7,5 km. Berdasar pengamatan, sebagaian warga dari desa-desa zona merah sudah pulang meskipun sebagaian lagi masih tinggal di pengungsian.

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri menegaskan agar warga yang berada di zona merah yakni radius 6 KM dan perluasan 7,5 km tetap mengungsi. PT Pertamina (Persero) tetap mengantisipasi status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, dengan tidak menurunkan tingkat kesiapsiagaan menyangkut jalur distribusi dan pasokan bahan bakar minyak dan elpiji.

Dalam hal ini Pertamina telah menyiapkan pengalihan titik pasok. Untuk konsumen dan lembaga penyalur, pihaknya akan memasok dari Terminal BBM Manggis ke Terminal BBM Sanggaran serta dari Surabaya termasuk dalam kondisi darurat dapat dilakukan pengalihan dari Tanjung Wangi langsung ke konsumen atau lembaga penyalur melalui mobil tangki dengan kapal ferry.

Untuk pasokan elpiji di Bali wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke Terminal elpiji Banyuwangi melalui darat menuju Pelabuhan Gilimanuk diangkut dengan kapal menuju Pelabuhan Ketapang. Sedangkan untuk pasokan elpiji di wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung melalui darat melalui Pelabuhan Benoa dan diangkut dengan kapal ferry atau "Landing Craft Tank" langsung ke Pelabuhan Ketapang.

Adapun pengamatan yang dilakukan pada pagi ini, Senin (6/11), pukul 00.00-06.00 WITA Puncak gunung tampak jelas. Tinggi asap putih agak tebal tekanan lemah dapat diamati baik dari lereng utara, timurlaut, selatan, maupun dari lereng baratdaya 200 m. Tanda-tanda erupsi belum tampak. Terkait kegempaannya, Tremor Non Harmonik nihil, vulkanik dangkal 5 kali, vulkanik dalam 6 kali dan Tektonik Lokal nihil.