Banjir Bandang Probolinggo Seret Empat Wisatawan

:


Oleh H. A. Azwar, Senin, 6 November 2017 | 10:14 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 620


Jakarta, InfoPublik - Hujan deras di bagian hulu telah menyebabkan banjir bandang di sungai. Saat bersamaan empat wisatawan sedang mandi di Wisata Air Umbulan di Desa Sukapura Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur pada Minggu (5/11) pukul 13.35 WIB.

"Debit sungai cepat meningkat menyebabkan empat orang tidak sempat naik ke permukaan. Mereka hanyut terseret banjir bandang. Dua orang berhasil selamat setelah berpegangan batu yaitu Zainul Arifin (24) dan Ahmad Basori (15) dimana keduanya warga Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Minggu (5/11).

Menurut Sutopo, Tim SAR gabungan dari BPBD Probolinggo, TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pariwisata, relawan dan masyarakat mencari dua korban hanyut. "Pada pukul 19.15 WIB, korban bernama Ferdiansah (14) warga Kelurahan Kademangan RT 03 RW 06 berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Muara Sungai Pesisir. Jarak antara lokasi Wisata Air Umbul dengan Muara Sungai Pesisir cukup jauh karena melalui lima kecamatan. Tim SAR masih mencari satu orang yang hilang yaitu Lukman (22) warga Kelurahan Kademangan RT 03 RW 06. Saat ini korban dibawa ke RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo," ujar Sutopo.

Pencarian, lanjut Sutopo akan diteruskan besok pagi karena kondisi gelap dan aliran sungai deras. Sungai ini memang jalur lahar dingin Gunung Bromo sewaktu erupsi. Kondisi cuaca saat kejadian, di sekitar wilayah Gunung Bromo seperti di Ngadisari dan sekitarnya hujan deras cukup lama sehingga terjadi peningkatan debit air sungai. Curah hujan akan terus meningkat seiring memasuki musim penghujan.

Kejadian banjir, longsor dan puting beliung atau angin kencang akan meningkat pula. Masyarakat diimbau untuk hati-hati dan meningkatkan kewaspadaannya. Jika di bagian hulu terjadi hujan hendaknya masyarakat mengurangi aktivitas di sekitar sungai. Kondisi daerah aliran sungai yang semakin kritis juga makin meningkatkan kejadian banjir bandang.