:
Oleh Wawan Budiyanto, Rabu, 1 November 2017 | 08:56 WIB - Redaktur: Juli - 324
Jakarta, InfoPublik - Hari Selasa, 31 Oktober 2017 pukul 18.50.53 WIB, wilayah Ambon diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis update Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=6.0 terjadi dengan koordinat episenter pada 3,72 LS dan 127,89 BT.
Gempa tersebut tepatnya berlokasi di laut pada jarak 32 km arah barat Kota Ambon, Provinsi Maluku pada kedalaman 46 km. Sebelumnya telah terjadi tiga gempabumi awal (foreshock) dengan M5,7 ( 18.31 WIB) , M5,6 (18.34 WIB) dan M4,4 (18.46 WIB).
Dampak gempa bumi yang dilaporkan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di daerah Ambon pada skala III SIG-BMKG (V-VI MMI), Namlea II SIG-BMKG ( III MMI ), Saumlaki I SIG-BMKG ( II MMI ).
“Guncangan gempabumi ini dilaporkan menimbulkan kerusakan di beberapa tempat di Ambon,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG M. Riyadi dalam keterangan resminya, Selasa (31/10).
Menurutnya, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas Sesar Naik Selatan Seram. Hal ini sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa seluruh gempa yang terjadi memiliki mekanisme sumber sesar naik (Thrust Fault).
Hingga pukul 19.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya lima gempabumi susulan (aftershock) yaitu M5,2 (pukul18.59 WIB), M4,4 (pukul 17.05 WIB), M3,9 (pukul 19.23 WIB), M3,3 (pukul 19.27WIB), M3,9 (pukul 19.28 WIB) dan M 5,6 (pukul 19.37 WIB).
Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kota Kota Ambon diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.