:
Oleh H. A. Azwar, Senin, 23 Oktober 2017 | 19:41 WIB - Redaktur: Juli - 478
Jakarta, InfoPublik - Fenomena kemunculan puting beliung meningkat saat musim pancaroba. Adanya perbedaan temperatur yang kontras antara permukaan daratan, perairan dan atmosfer menyebabkan adanya perbedaan tekanan udara sehingga terbentuk puting beliung.
Adanya fenomena 3 penampakan puting beliung yang bersamaan terjadi di perairan Kepulauan Seribu yaitu di daerah Karang Lebar Kelurahan Harapan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta pada Senin (23/10) pukul 09.00 WIB.
"Ini adalah fenomena yang langka dimana 3 puting beliung berjejeran secara bersamaan. Apalagi di wilayah tropis fenomena tersebut jarang terjadi. Ini makin menunjukkan bahwa iklim telah berubah akibat dari rusaknnya lingkungan dan keseimbangan sistem bumi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Senin (23/10).
Dijelaskan Sutopo, puting beliung terjadi di dekat Pulau Opak, di belakang Pulau Kaliage yang merupakan pulau yang tidak berpenduduk.
"Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan. Ekor puting beliung berputar di sekitar perairan sehingga menimbulkan gelombang kecil di laut," ujarnya.
Menurutnya BPBD DKI Jakarta telah melakukan koordinasi dengan SKPD terkait melalui Pusat Data dan Informasi Kebencanaan dan Call Center Jakarta Siaga 112. Kondisi normal dan aktivitas masyarakat berjalan dengan aman.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem selama musim pancaroba. Hujan deras yang diikuti dengan angin kencang dan puting beliung berpotensi meningkat kejadiannya. Hindari aktivitas di bawah pohon-pohon besar dan papan-papan reklame yang besar karena berpotensi roboh tertiup angin kencang. Waspadai banjir akibat meluapnya drainase dan sungai yang ada," pungkas Sutopo.