:
Oleh H. A. Azwar, Kamis, 12 Oktober 2017 | 13:41 WIB - Redaktur: Juli - 748
Jakarta, InfoPublik - Hampir setiap hari Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara meletus. Selain melontarkan abu vulkanik, letusan juga disertai dengan gempa guguran, lava pijar dan luncuran awan panas.
"Pada Kamis dini hari (12/10) sekitar pukul 02.45 WIB, Gunung Sinabung kembali meletus. Pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan letusan dengan tinggi kolom abu vulkanik 2.000 meter yang diikutij awan panas guguran, dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah Selatan dan 2.000 meter ke arah Timur - Tenggara. Angin bertiup lemah-sedang ke arah Timur-Tenggara. Lama gempa erupsi 366 detik," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (12/10).
Menurut Sutopo, sebelumnya juga terjadi letusan pada Rabu (11/10) pukul 10.51 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.500 meter. Angin bertiup lemah - sedang ke arah Timur-Tenggara. Lama gempa erupsi 333 detik.
"Hujan abu terjadi di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung. Tidak ada korban jiwa dan penambahan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung," ujarnya.
Sutopo menambahkan, masyarakat sudah terbiasa melihat Gunung Sinabung erupsi karena sejak ditetapkan status Awas pada 2 Juni 2015 lalu hampir setiap hari terjadi erupsi.
"Desa-desa yang masuk dalam zona merah memang kosong. Ribuan jiwa masyarakat sudah mengungsi. Bahkan sebagian sudah di relokasi ke tempat yang lebih aman. Sebagian lagi menunggu relokasi," kata Sutopo.
Menurutnya BNPB terus memberikan bantuan kepada pengungsi dan masyarakat sekitar Gunung Sinabung. BNPB telah menyalurkan bantuan dana siap pakai untuk penanganan pengungsi sejak 2013 hingga September 2017 mencapai Rp321,6 miliar untuk bantuan anak sekolah, jaminan hidup, biaya listrik, air bersih, sewa jambur untuk tempat pengungsian, pembangunan sekolah darurat, MCK, tempat ibadah, sewa rumah, sewa lahan pertanian dan sebagainya.
Sementara, Bupati Karo menjadi penanggung jawab penanganan dampak letusan Gunung Sinabung, BNPB terus memberikan pendampingan dan bantuan. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tetap tinggi. Belum terlihat tanda-tanda adanya penurunan aktivitas vulkanik.
PVMBG terus melakukan pemantauan secara intensif. Tidak dapat diprediksikan kapan letusan berakhir. Terkait hal itu Sutopo minta masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km sektor Selatan - Tenggara, dalam jarak 6 km sektor Tenggara - Timur, serta dalam jarak 4 km sektor Utara - Timur Gunung Sinabung.
"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dekat sungai - sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar hujan," pinta Sutopo.
Curah hujan diprediksi akan terus meningkat sehingga ancaman banjir lahar hujan juga meningkat. Telah terbentuk bendung alam di hulu Sungai Laborus, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar waspada karena bendungan ini dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.