:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 11 Oktober 2017 | 18:20 WIB - Redaktur: Juli - 691
Tanah Ampoh, InfoPublik - Untuk membantu kelancaran arus informasi yang terkait dengan penanganan bencana ancaman erupsi Gunung Agung, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membangun Media Center di Posko Pendamping Nasional (Pospenas), di Eks Kantor Pelabuhan Tanah Ampoh, Karangasem, Bali.
"Media center ini untuk membantu kelancaran arus informasi yang terkait dengan penanganan bencana erupsi Gunung Agung, juga untuk memberi kelancaran para awak media mengirimkan beritanya," kata Direktur Pengelolaan Media Publik, Kemkominfo Sunaryo saat meninjau MC di Pospenas, Rabu (11/10).
Sunaryo menjelaskan, tujuan MC ini selain untuk kelancaran arus informasi, juga agar masyarakat korban terdampak mendapatkan informasi jelas dari Pospenas.
Sunaryo menyebutkan Media Center ini, dilengkapi dengan Komputer 7 CPU, 5 Laptop, Mesin Fotocopy, Printer, dan Kamera LSR. Disamping itu, peralatan lain seperti akses internet dan studio streaming. "Kami harapkan para wartawan media bisa memanfaatkan MC ini," katanya.
Menurutnya, Ditjen IKP bukan hanya menyediakan MC tapi juga melakukan sosialisasi yang terkait dengan penanganan bencana erupsi ini, melalui Pertunjukan rakyat (Pentunra) di empat titik lokasi pengungsi terdampak bencana erupsi. Pentunra pada Rabu (11/10) malam di Pasar Seni Manggis, kemudian akan dilanjutkan Kamis malam (12/10) di lapangan Ulaan.
"Diselenggarakan Pentunra di empat titik pengungsi ini untuk menghibur para pengungsi dan sekaligus menyampaikan bagaimana antisipasi arus dan jalur evakuasi jika terjadi erupsi," ungkapnya.
Dalam Pentunra ini, selain ditampilkan kesenian tradisional setempat juga akan diisi dengan para nara sumber dari BNPB, TNI, Polri dan instansi lainnya yang terkait dengan keterlibatan dalam penanganan bencana tersebut.
"Harapan Kemkominfo, dengan kegiatan ini masyarakat mendapatkan pengetahuan dan sekaligus mematuhi semua instruksi dari BNPB, dan aparat instansi terkait lainnya. Sehingga jika terjadi letusan gunung agung tidak ada korban dan pengungsi terselamatkan," ungkap Sunaryo.
Menurut Sunaryo, banyak warga desa terdampak yang masih berada di 4 km radius dari Gunung Agung. "Jika semua instruksi dipatuhi, diharapkan dalam status awas ini masyarakat akan tetap aman," katanya.