:
Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 11 Oktober 2017 | 16:51 WIB - Redaktur: Juli - 1K
Tanah Ampo, InfoPublik - Guna mengantisipasi erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali, Posko Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian hingga saat ini telah mengevakuasi 5.000 sapi ternak.
"Dari target 20.000 sapi ternak yang akan dievakuasi baru 5000 sapi yang sudah dievakuasi," kata Febi salah satu petugas Posko Kementerian Pertanian saat ditemui di Pospenas Penanganan Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu (11/10).
Menurutnya jumlah total sapi ternak yang terdata sekitar 40000 ekor berada di seluruh Kabupaten Karangasem. "Dari Total sapi ternak tersebut sebagian sudah dijual oleh para peternak. Sehingga masih terdapat 14 ribu sapi belum dievakuasi atau belum turun dari desa-desa terdampak," ungkap Febi.
Febi juga mengakui masih terkendala tenaga untuk menurunkan sapi ternak dari desa-desa terdampak. Ia menambahkan, total hewan ternak Kabupaten Karangasem diperkirakan sebanyak 53000 hewan, yang terdiri dari Sapi, Kambing dan Babi. Berdasarkan yang tercatat sebanyak 14000 sapi, 3.700 Kambing dan 1.700 Babi belum dievakuasi.
Sementara untuk mengantisipasi epidemi rabies hewan anjing di seluruh Kabupaten Karangasem, Febi mengatakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian akan melakukan vaksinasi ulang hewan Anjing di desa-desa, yang sebelumnya pada Juni 2017 lalu telah dilakukan vaksinasi.
Menurutnya sekitar 56000 hewan anjing ada di Kabupaten Karangasem, salah satu kasus rabies ada di desa-desa merah atau epidemi rabies.
Untuk itu pihaknya akan melakukan sweeping program vaksinasi, namun terkendala dengan tenaga, khususnya di tempat pengungsian karena pada umumnya hewan itu dibawa oleh pengungsi di tempat pengungsian.
"Kami siap untuk melakukan program vaksinasi tersebut tapi tenaga terbatas, kami perlu relawan untuk mendata hewan tersebut sehingga akan memudahkan untuk melakukan vaksinasi rabies," pungkasnya.