:
Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 8 Oktober 2017 | 10:36 WIB - Redaktur: Juli - 288
Jakarta, InfoPublik - Aktivitas kegempaan Gunung Agung di Provinsi Bali tercatat sejak Sabtu (7/10) hingga Minggu (8/10) tetap tinggi. Secara visual gunung api terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah putih tebal tekanan lemah mencapai ketinggian 50-1.500 meter di atas puncak.
"Peningkatan kegempaan masih terjadi signifikan pasca dinaikkan Status Aktivitasnya menjadi Level IV (Awas) . Dari kemarin hingga hari ini secara visual gunung api terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah putih tebal tekanan lemah mencapai ketinggian 50-1.500 meter di atas puncak," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Kasbani dalam keterangan resminya, Minggu (8/10).
Ia mengimbau, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah G. Agung di dalam radius 9 km dari kawah puncak G. Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara -Timur laut, Tenggara dan Selatan-Barat daya sejauh 12 km.
Sedangkan peringatan vulkanik erupsi atau letusan gunung api Indonesia yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan atau Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) terakhir yang terbit 7 Oktober 2017, pukul 22.30 WITA terkirim kode warna ORANGE.
Hal tersebut terkait asap dominan uap air putih tebal menerus, tekanan lemah, dengan tinggi 4.642 mdpl atau 1.500 m di atas puncak. Material abu letusan belum teramati. VONA dikirim ke stakeholders nasional maupun internasional antara lain Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Air Nav, Air Traffic Control, Airlines, Volcanic Ash Advisory Centers (VAAC) Darwin, dan VAAC Tokyo.
Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung api Agung terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Karangasem tentang penanggulangan bencana erupsi Agung.
Perkembangan rekaman seismograf Gunung Agung sejak Jumat, (6/10) terekam 350 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 601 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 72 kali Gempa Tektonik Lokal (TL) dan tidak terasa. Pada 7 Oktober 2017 terekam 309 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 536 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 44 kali Gempa Tektonik Lokal (TL) dan 1 kali terasa.
Sedangkan pada 8 Oktober 2017 (Pukul 00:00-06:00 WITA) terekam 72 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 110 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), 3 kali Gempa Tektonik Lokal (TL) dan tidak terasa. Dari 127 Gunungapi Aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari.
Status saat ini 2 gunung api status AWAS/Level 4 (Gunung Sinabung, Sumut dan Gunung Agung, Bali). Sebanyak 17 gunung api bersatus waspada level 2 antara lain Marapi, Kerinci, Dempo, Anak Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Dukono, dan Banda Api). Sisanya 50 gunung api Status Normal/Level 1.