:
Bali, InfoPublik - Fenomena alam yang terjadi di Pulau Dewata Bali terus dipantau Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Berbagai upaya antisipasi disiapkan di antaranya berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, AirNav Indonesia hingga penggelola bandara.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kemenpar pun sudah memperoleh kepastian adanya 10 bandara alternatif bagi wisatawan jika Gunung Agung betul-betul meletus.
"Semua bergerak, BNPB, Kepolisian, Kemenhub, Kemenkes, Pemprov Bali, AP I, dan lainnya dengan spirit Indonesia Incorporated," kata Menpar dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (28/9).
Menurut Menpar, Tim Crisis Center Kemenpar sudah sejak minggu lalu bergerak, menurunkan tim STP Nusa Dua Bali di lapangan. Memberikan laporan harian, ke Gedung Sapta Pesona, dan di ekskalasi hingga menteri, setiap saat. "Customer kita adalah wisatawan, dan Bali adalah 40 persen pintu masuk Wisman ke tanah air, sudah tentu kita juga ikut turun," ucapnya.
"Soal transportasi dan alternatifnya, baik darat, laut maupun udara, pemerintah satu suara, satu koordinasi, dan bergerak bersama, dengan asosiasi, seperti PHRI, Asita, dan lainnya untuk mengantisi segala kemungkinan," ujar Arief Yahya.
Presiden Direktur AirNav Indonesia Novie Royanto Raharjdo di sela-sela acara Asia Europe Meeting Transport Minister Meeting (ASEM TMM) di Hotel Westin Nusa Dua pada Selasa (26/9) lalu menuturkan untuk keselamatan penerbangan, pihaknya sudah mengantisipasinya dengan semua stake holder terkait.
"Jika satelit mengatakan sudah terjadi erupsi dan terdeteksi dari udara dengan valid, maka pesawat dari manapun juga akan dialihkan jalurnya dan pendaratannya. Hal ini juga sudah kami koordinasikan dengan para menteri perhubungan Eropa dan Asia di acara ASEM TMM ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Novie menambahkan, jika erupsi nantinya sudah mengganggu penerbangan di Bandara Ngurah Rai, pihaknya juga akan mengevekuasi wisatawan ke bandara lain dengan moda tranportasi darat.
”Erupsi ini kehendak Tuhan, kita sebagai manusia hanya menyerahkan yang Maha Kuasa. Namun, jika memang terjadi letusan dan Erupsi, kita sudah mempersiapkan bus dengan semua pihak terkait dan bisa kembali menerbangkan wisatawan ke manapun tujuan mereka, terima kasih juga dukungan Kemenpar di acara ini, karena dengan acara ini semangat Indonesia Incorporated dari semua pihak terkait dapat dibicarakan di pertemuan ini,” kata Novie.
Hal senada diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pihaknya telah menyiapkan 10 Bandara untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Agung.
"Ada sepuluh bandara yang kita siapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung yaitu di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang, Banyuwangi," kata Menhub.
Kesepuluh bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung.
"Semoga letusan Gunung Agung apabila pun meletus tidak membawa dampak yang parah dan mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai," papar Menhub Budi Karya.