:
Jakarta, Infopublik - Status Awas Gunung Agung berdampak pada peningkatan jumlah masyarakat pengungsi yang menyebar di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
Sampai dengan Senin (25/9) pukul 20.00 Wita berdasarkan informasi dari Posko Utama Tanah Ampo, setidaknya terdapat 334 titik pengungsian di seluruh wilayah Bali.
PMI dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (26/9) menyampaikan, dari data yang ada tercatat total masyarakat yang mengungsi sejumlah 57.418 jiwa di beberapa titik pengungsian antara lain Kabupaten Karangasem : 21.280 Jiwa, Kabupaten Klungkung : 19.456 jiwa, Kabupaten Buleleng, 8.518 jiwa, Kabupaten Tabanan: 715 jiwa, Kota Denpasar 2.212 jiwa, Kabupaten Gianyar: 137 jiwa, Kabupaten Badung: 328 jiwa, Kabupaten Bangli: 4.690 jiwa, Kabupaten Jembrana 82 jiwa dan kemungkinan masih terus bertambah karena proses evakuasi masih berlangsung.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya Erupsi Gunung Agung, PMI telah aktif sejak 19 September 2017 di Posko Utama Tanah Ampo.
Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan operasi yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten/Kota maka Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra, mengumpulkan perwakilan PMI Kabupaten/Kota kemarin, bertempat di Posko PMI yang berada di wilayah Posko Utama Tanah Ampo.
Dalam pertemuan tersebut, PMI Kabupaten/Kota se-Bali diminta untuk dapat terus meningkatkan pelayananya kepada masyarakat terdampak khususnya para pengungsi.
Untuk hal-hal mendesak agar dapat tetap mengkoordinasikan baik antar Kabupaten/Kota maupun Provinsi, sehingga pelaksanaan respon dan kegiatan PMI dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
Kegiatan koordinasi PMI se-Bali diakhir dengan penyerahan bantuan berupa terpaulin dan masker kepada PMI Karangasem yang diterima oleh Ketua PMI Kabupaten Karangasem.
Sebelumnya PMI turut aktif mendukung kegiatan respon yang dilakukan Pemerintah dan sampai dengan hari ke enam pelaksanaan operasi (25 September 2017) PMI Provinsi Karangasem didukung PMI Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota dengan total personil sekitar 300 orang dan didukung dengan 1 Unit Mobil Penanggulangan Bencana, 3 Unit Truk Tangki, 2 Unit Mobil Double Cabin 11 Unit Ambulans derta 9 armada operasional.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan PMI antara lain Evakuasi masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang masih tinggal di rumahnya, pelaksanaan kegiatan dapur umum (DU), Pembersihan sekitar lokasi Posko, penerimaan bantuan dan penataan Gudang Logistik, pemasangan rambu-rambu rawan bencana dan dukungan kegiatan lainnya dengan tetap berkoordinasi dengan lintas sektoral lainnya.