:
Oleh Wawan Budiyanto, Minggu, 21 Mei 2017 | 14:58 WIB - Redaktur: Juli - 373
Jakarta, InfoPublik - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara kembali meletus, Sabtu (20/5) dengan intensitas tinggi, dan kolam abu letusan mencapai tinggi 4 km, amplitudo120 milimeter dan lama gempa vulkanik 343 detik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktifitas vulkanik Gunung Sinabung cukup tinggi disertai angin perlahan ke arah tenggara.
"PVMBG masih menetapkan status Gunung Sinabung tetap Level IV atau Awas. Potensi letusan susulan masih tinggi," kata Sutopo kepada Infopublik, di Jakarta, Sabtu (20/5).
Menurutnya, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan - Tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara - Timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor Utara - Timur G. Sinabung.
Sutopo menjelaskan, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar. "Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol, bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir. BPBD Kabupaten Tanah Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laborus," jelasnya.
Sutopo menambahkan, tidak ada penambahan jumlah masyarakat yang mengungsi terkait letusan pada pagi tadi. Hingga saat ini masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Lainnya banyak yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian.
Disampaikan, kebutuhan sandang pangan secara umum terpenuhi Pemda Kabupaten Karo telah mengalokasikan APBD sebesar Rp1,5 milyar untuk penanganan pengungsi. Hingga saat ini hunian sementara yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR sebanyak 348 unit di 4 lokasi.
Biaya untuk membangun 348 unit hunian sementara tersebut berasal dari dana siap pakai BNPB sebesar Rp27,8 miliar. Ditargetkan pada Juni minggu ketiga sudah dapat digunakan untuk pengungsi. Sedangkan untuk sisanya masih terkendala belum tersedianya lahan.
"Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan mentaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung," pungkasnya.